Pasien Balita Kena ISPA Meroket, Tertinggi di Depok Tembus 8.698 Kasus
WELFARE.id-Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meroket. Parahnya, pasien ISPA yang dirujuk ke klinik dan rumah sakit didominasi bayi dan balita.
Kasus balita kena ISPA tertinggi di Jabodetabek ada di Depok. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, total penderita ISPA sebanyak 8.698 kasus.
Namun tidak ditemukan kasus dengan gejala berat, hanya ringan dan sedang. "Dari 8.698 itu, rinciannya pneumonia pada balita sampai 5 tahun itu 182. Nah, pneumonia beratnya nol kasus, jadi kasus dirujuk nggak ada,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati kepada wartawan, dikutip Rabu (6/9/2023).
Sedangkan kasus nonpneumonia pada balita di Depok menjadi yang tertinggi, yaitu sebanyak 4.969 penderita. Dan untuk nonpneumonia pada usia lebih dari 5 tahun sebanyak 3.480 kasus.
"Sedangkan yang pneumonia lebih dari 5 tahun itu 67 kasus. Jadi jumlah kasus yang termasuk ISPA, infeksi saluran pernapasan itu 8.698 kasus. Itu di bulan Agustus yang ada peningkatan dari bulan Juli,” ungkapnya.
Walaupun banyak balita penderita ISPA di Depok, tapi masih dapat tertangani. "Walaupun ada peningkatan jumlah pasien, tetapi ini kan kasus-kasus yang kita anggap ringan. Kalau kasus berat pasti akan kita koordinasikan. Kita pantau secara berkala secara ketat,” imbuhnya.
Mary menyebut, peningkatan kasus periode Januari - Juli 2023 jumlahnya bervariasi antara 4.000 hingga 5.000. Di bulan Maret sampai tembus 6.000 kasus.
Terjadi peningkatan tinggi hingga 60 persen di bulan Juli – Agustus. Mengenai penyebabnya, Mary mengaku tidak tahu.
Menurutnya, polusi udara bukan satu-satunya penyebab ISPA. "Kita tidak bisa menjawab atau memastikan karena kasus ISPA itu bisa karena infeksi virus, infeksi bakteri, bisa juga alergi. Tapi kita akan pantau kasus ini dipantau secara ketat. Ketika memang kualitas udaranya menurun dan ternyata peningkatannya siginifikan tentu akan kita koordinasikan,” bebernya.
Pihaknya mengaku melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kasus ISPA. Jika ditemukan peningkatan kasus signifikan, selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Terkait ketersediaan obat, Mary menyebut saat ini masih aman.
"Kita lakukan pemantauan secara ketat, pencatatan laporan juga harus dilakukan dengan baik. Ketika memang nanti ada laporan yang terus meningkat signifikan berbanding lurus dengan polusi udara ya kita akan evaluasi kembali,” tuntasnya.
Tips Agar Anak Terhindar dari ISPA
Lantas, apa saja tips ampuh yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit ISPA pada anak? Berikut lima di antaranya disadur dari laman resmi University of Iowa Stead Family Children’s Hospital dan sumber lainnya:
1. Rutin Mencuci Tangan
Tips ampuh pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah ISPA yaitu dengan rutin mencuci tangan anak, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, menggunakan toilet, sebelum, dan sesudah makan. Sebab, virus dan bakteri penyebab ISPA bisa menempel pada tangan dan masuk ke dalam sistem pernapasan. Oleh sebab itu, ajak anak untuk rutin mencuci tangan dengan benar selama 15-20 detik dengan sabun dan air mengalir.
2. Ajak Anak untuk Aktif Bergerak
Melakuan berbagai aktivitas fisik baik indoor ataupun outdoor bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh dan mencegah infeksi penyakit, termasuk ISPA atau flu pada anak. Beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan, yakni jogging, berenang, bersepeda, main sepak bola, atau melakukan berbagai permainan di rumah.
3. Cukupi Waktu Tidur Anak
Pada dasarnya, setiap anak butuh tidur selama 9 hingga 14 jam per hari, tergantung dari usianya. Jika anak kurang tidur, sistem imun tubuh akan ikut melemah dan memudahkan virus serta bakteri untuk menginfeksi tubuh. Akibatnya, anak rentan terserang penyakit seperti ISPA.
4. Makan Makanan Bergizi
Selain tidur, makanan bergizi juga menjadi penopang utama bagi sistem imun tubuh manusia. Oleh sebab itu, Anda perlu memastikan makanan yang dikonsumsi oleh anak telah memenuhi pedoman gizi seimbang, yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayur, dan buah.
Di sisi lain, Anda perlu membatasi asupan makanan ringan dengan kadar garam serta pengawet sintetis yang tinggi. Pasalnya, makanan tersebut bisa melemahkan sistem imun tubuh anak.
5. Hindari Kebiasaan Berbagi Peralatan
Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA tak hanya terjadi melalui makanan, minuman yang dikonsumsi oleh anak. Pasalnya, peralatan yang digunakan atau konsumsi bersama juga bisa menjadi agen penularan yang cepat. Untuk itu, Anda perlu memberi tahu anak bahwa berbagi peralatan makanan dan minuman, seperti gelas, piring, atau sedotan dengan teman sebaiknya tidak dilakukan. (tim redaksi)
#ISPA
#infeksipernapasan
#datadinkesdepok
#balitakenaISPA
#kasusISPApadabalitameroket
#infeksisaluranpernapasanatas
#tipsmenghindariISPA
Tidak ada komentar