Juru Parkir Liar Keroyok Pembeli Usai Belanja di Alfamidi Bintaro, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku
WELFARE.id-Juru parkir liar bertebaran di mana-mana. Biasanya, para juru parkir liar itu nongkrong di minimarket-minimarket di wilayah mereka.
Keberadaan juru parkir liar yang kebanyakan merupakan "akamsi" itu meresahkan warga. Sebab, beberapa di antara mereka memaksa pengunjung minimarket untuk membayar jasa parkir minimal Rp2.000.
Terbukti, muncul kejadian pengeroyokan oleh juru parkir liar di minimarket Alfamidi sektor 5 Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kepada konsumen, Minggu (3/9/2023). Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bambang Askar Sodiq membenarkan adanya insiden tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pengeroyokan konsumen Alfamidi oleh juru parkir liar karena tidak mau membayar. Ia mengatakan kantornya sudah melengkapi administrasi penyelidikan dan anak buahnya sedang mengejar para pelaku.
"Polsek langsung cek TKP dan saya perintahkan sekarang juga untuk lengkapi. Kami bisa tetapkan orang itu sebagai tersangka dengan Pasal 170 (KUHP) pengeroyokan," kata Bambang, dikutip Kamis (7/9/2023).
Bahkan, pihaknya telah mengeluarkan surat penangkapan kepada pelaku pengeroyokan. "Sudah dilakukan upaya dan tadi malam saya langsung brifing ke anggota Reskrim. Mereka sudah bergerak kejar pelaku," ucapnya.
Bambang menyebut para pelaku pengeroyokan merupakan warga sekitar TKP. Pihaknya pun memastikan sudah mengantongi identitas para pelaku.
"Itu kebetulan para pelakunya akamsi (anak kampung sini),” imbuhnya. Menurut Bambang, ada lima orang yang terlibat dalam pengeroyokan konsumen Alfamidi.
"Sudah kami perintahkan untuk tangkap. Kami sudah mengetahui siapa-siapanya para pelaku tersebut," yakinnya.
Bambang menegaskan, tidak ada ruang bagi premanisme di wilayah hukumnya. Ia mengimbau pelaku kooperatif dan menyerahkan diri.
"Kami sudah koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat yang bisa kami percayakan. Kami juga imbau ke keluarga pelaku untuk segera menyerahkan diri dan kooperatif kepada kami. Karena sampai kapan pun bakal kami kejar," ungkapnya.
Sementara itu, merespons kejadian tersebut, Corporate Communication PT Midi Utama Indonesia Tbk. (Alfamidi) Retriantina Marhendra menyebut, pihaknya tak berdaya mengendalikan praktik pungutan liar atau pungli di minimarket Alfamidi. Sebab, menurut dia, ada oknum, yaitu juru parkir liar yang berkeliaran di toko.
"Kadang kami susah mengendalikan karena oknum. Kami juga inginnya enggak ada (parkir liar)," ucapnya, melansir tempocoid, Kamis (7/9/2023).
Menurut Retriantina, pihaknya berusaha agar pembeli tak perlu membayar tarif parkir di setiap toko Alfamidi. Dia pun mengimbau pembeli untuk mengabaikan juru parkir liar jika keberatan membayar.
"Kalau ada parkir liar yang tidak bisa kami kendalikan, sejauh si konsumen enggak usah kasih, dan seharusnya petugas parkir liar enggak usah seperti yang kemarin (main hakim sendiri, red)," ujarnya.
Dia justru lebih "welcome", jika Pemerintah Kota Tangsel dapat mengelola parkir di setiap minimarket Alfamidi. Harapannya agar dapat mengantisipasi praktik parkir liar yang berujung pengeroyokan.
"Kami pasti menyambut dengan baik dan akan menaati aturan yang ada, apalagi itu bisa dikelola oleh pemerintah," ujarnya.
Kronologis Peristiwa
Seorang konsumen bernama Muhammad Andhika berbelanja di salah satu toko Alfamidi kawasan Sektor 5 Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (3/9/2023). Usai berbelanja, korban menolak membayar parkir liar.
Korban merasa tidak ada yang membantunya memarkirkan kendaraan dan parkir di Alfamidi tidak dipungut biaya. Hal itu membuat juru parkir tersebut marah dan memaki Andhika dengan kata-kata kasar. Keributan pun terjadi.
Saat ia sedang berselisih, ada rekan dari juru parkir itu yang berjaga di kios sebelah datang dan langsung membenturkan kepalanya ke pelipis Andhika hingga matanya berdarah. Ia mengatakan orang tersebut sempat mengambil senjata tajam dan mengancam akan membunuhnya.
"Dia juga sempat ambil batu sama pisau tukang nasi goreng yang ada di sana terus saya juga dijambak dan merasa dipukul dari belakang juga," beber korban. Saat itu, lanjutnya, terdapat lima orang rekan dari pelaku.
Meski demikian hanya tiga orang yang menganiayanya. "Padahal, saya sama sekali nggak ada nonjok duluan atau kasar. Setelahnya, karena salah satu pengeroyok sudah ambil pisau tukang nasi goreng, saya disuruh lari. Ya sudah saya pergi naik motor ke Polsek," terangnya lagi. (tim redaksi)
#pengeroyokan
#juruparkirliar
#juruparkirliardialfamidi
#alfamidi
#juruparkirliar
#konsumenalfamididikeroyok
Tidak ada komentar