Tegas! Ahok Bakal Cabut Izin Agen Elpiji Nakal
WELFARE.id-Sejak bulan lalu, kabar kelangkaan LPG (elpiji) 3 kg ramai diperbincangkan. PT Pertamina (Persero) pun segera bertindak dengan membanjiri agen elpiji hingga ke daerah.
Untuk mencegah kelangkaan elpiji, apalagi jangan sampai gas melon oplosan beredar di masyarakat, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, pihaknya akan mencabut izin agen elpiji nakal yang menyebabkan gas elpiji subsidi (LPG PSO) tiga kilogram langka di pasaran.
"Saya akan mencabut izin bagi agen gas elpiji bersubsidi yang diketahui nakal atau sengaja melakukan pelanggaran. Seperti, menimbun, menjual dengan harga di luar dari ketetapan, maupun menjual dengan masyarakat yang tidak berhak menerima," kata pria yang akrab disapa Ahok, dalam pertemuan bersama sejumlah agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram di Belitung, dikutip Jumat (18/8/2023).
Ia juga menegaskan, selain mencabut izin bagi agen elpiji yang melakukan pelanggaran, gas elpiji PSO tersebut lebih baik dijual untuk masyarakat pedesaan yang banyak membutuhkan. "Masyarakat di desa lebih tahu siapa yang butuh elpiji tiga kilogram. Misalnya ada masyarakat yang pelihara ayam butuh elpiji, ke laut butuh elpiji, dan penjual gorengan butuh elpiji, itu kasih saja," imbuh mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya, dengan disalurkan elpiji tiga kilogram ke pemerintah desa secara langsung maka akan menjadi lebih tepat sasaran dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Pertemuan itu dilakukan guna menindaklanjuti terjadinya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Belitung beberapa waktu lalu.
"Alasannya elpiji selalu kurang, padahal Pertamina tidak pernah kekurangan elpiji. SPPBE sudah kita cek ternyata ada stok elpiji, berarti ada sesuatu di agen dan pangkalan," tudingnya.
Ahok mensinyalir, ada sejumlah agen dan pangkalan elpiji yang nakal, sehingga membuat gas elpiji tiga kilogram langka dan sulit didapatkan. "Karena agen kirim ke pangkalan elpiji semuanya tidak jelas, berapa tabung yang dikurangi, ada sopir (mobil angkut elpiji tiga kilogram) yang bilang dikurangi sampai tujuh rit," bebernya.
Selain itu, kelangkaan tersebut menyebabkan kenaikan harga elpiji subsidi tiga kilogram di atas HET yang ditetapkan. "Kepala Desa bilang ke saya beli elpiji tiga kilogram sampai Rp40 ribu per tabung, ini namanya inflasi karena beli gas dengan harga mahal," ujarnya.
Ia meminta, agar Pertamina dapat merombak secara radikal pendistribusian gas elpiji di seluruh Indonesia. Ia menyarankan, agar Pertamina dapat menyalurkan elpiji subsidi tiga kilogram langsung ke pihak pemerintah desa.
"Karena kasus kelangkaan elpiji terjadi di seluruh Indonesia, semua teriak tidak ada elpiji. Tapi kenyataannya elpiji melimpah di SPPBE. Kemudian setiap kali mau susun anggaran elpiji hilang di pasaran, laporan ke pemerintah kurang ada peningkatan-peningkatan," akunya.
Ahok menambahkan, sebenarnya sudah sejak lama, jajaran komisaris telah memberikan saran kepada direksi terkait keluhan konsumen ini. "Soal elpiji 3 kg sudah lebih tiga tahun kami berikan saran dan cara untuk atasinya,” ulasnya lagi.
Bahkan persetanse pemakaian elpiji nasional untuk gas melon hampir mencapai angka 100 persen. "Kami sudah banjiri pasar terus dengan LPG 3 kg sampai pemakaian elpiji nasional itu 96 persen adalah LPG subsidi 3 kg,” tuntasnya. (tim redaksi)
#komisarisutamapertamina
#basukitjahajapurnama
#ahok
#elpiji
#LPG
#kelangkaanelpiji
#sanksipencabutanizin
Tidak ada komentar