Sudahi Polemik Munaslub, Politisi Senior Partai Golkar "Turun Gunung"
WELFARE.id-Meskipun Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan tegas menyatakan tidak akan ada Munas Luar Biasa (Munaslub), namun polemik terkait hal tersebut masih menjadi bola panas di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar yang terdiri dari para senior, akhirnya ikutan melerai rumor tersebut.
Mereka dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Adapun dukungan tersebut terkait sikap Airlangga dan keputusan politik di Pilpres 2024.
Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung mengatakan, pernyataan sikap tersebut diambil oleh Dewan Kehormatan Partai Golkar usai menggelar rapat internal, kemarin. Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada lima poin keputusan untuk menyikapi berbagai isu dan dinamika politik di internal atau nasional, serta meminta seluruh kader untuk tetap kompak dan solid.
Ia menyampaikan lima pesan kepada seluruh jajaran pengurus partai. "Pertama, seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Golkar dari tingkat DPP, DPD provinsi, DPD kabupaten/kota, tingkat kecamatan sampai tingkat kelurahan, dan desa harus menjaga kekompakan dan soliditas partai," ujar Akbar menyampaikan sikap Dewan Kehormatan Partai Golkar yang termaktub dalam surat yang ditandatangani, Rabu (2/8/2023).
Ia juga meminta, agar wacana mengenai penyelenggaraan Munaslub yang dilontarkan beberapa aktivis partai, agar dihentikan. Kedua, seluruh jajaran dan pengurus Partai Golkar di berbagai tingkatan agar fokus untuk persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
Khususnya dalam meningkatkan suara dan jumlah kursi legislatif di seluruh wilayah Indonesia. Ia yakin, Partai Golkar dapat meraih kemenangan, seperti yang terjadi pada Pemilu 2004. Dewan Kehormatan Partai Golkar pun mendorong, pengurus DPP segera melakukan pertemuan dengan seluruh perangkat organisasi tingkat pusat dan daerah secara berjenjang.
Ketiga, meminta DPP Partai Golkar untuk menyusun langkah strategis demi kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk dalam menyusun dan mensosialisasikan platform pembangunan nasional sebagai pedoman calon anggota legislatif (caleg) dan kader dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Keempat, meminta kepada DPP Partai Golkar agar tetap konsisten mendukung dan mengawal pemerintahan Presiden Jokowi periode 2019-2024 dalam menuntaskan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila," paparnya, dikutip Kamis (3/8/2023). Terakhir, Dewan Kehormatan Partai Golkar menyerahkan mandat kepada Airlangga Hartarto dalam menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung Partai Golkar.
Mandat tersebut sesuai hasil musyawarah nasional (Munas) dan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang sudah digelar sebelumnya. "Dewan Kehormatan menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk mengambil sikap dan keputusan dengan mengikuti perkembangan situasi dan kondisi bangsa dan negara," ujar Akbar.
Tak Dukung Anies Baswedan
Sementara itu, terkait kemana arah dukungan Partai Golkar, Airlangga mengakui, partainya tak mungkin mendukung Anies Baswedan. Ia pun mengaku setuju dengan pernyataan mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu.
JK menilai, pilihan capres untuk Golkar hanya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. "Itu (pernyataan JK) sangat benar. Benar (tak mungkin dukung Anies)," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Kamis (3/8/2023).
Airlangga tak menerangkan alasan Golkar tak mungkin mendukung Anies. Ia juga tak membeberkan mengapa hanya Ganjar dan Prabowo yang kemungkinan diusung Golkar.
Ia hanya menyampaikan Golkar sebagai partai besar telah menentukan sejumlah langkah. Maka itu, dirinya meminta wartawan bersabar menunggu kabar dari Golkar.
"Ya tentu kita punya langkah-langkah sendiri. Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir," ucapnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla merespons desakan DPD I Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. JK menilai desakan itu sebagai aspirasi kader di daerah.
Menurutnya, mungkin saja Golkar mendukung Prabowo. "Golkar, ya, kalau yang punya suara untuk juga menentukan itu kan termasuk DPD. Karena, saya kira sempit, hanya antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo," ucap JK di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Kamis (3/8/2023). (tim redaksi)
#wacanamunaslubgolkar
#partaigolkar
#jusufkalla
#akbartandjung
#ketumpartaigolkar
#airlanggahartarto
#arahdukunganpartaigolkar
#politisiseniorpartaigolkar
Tidak ada komentar