Breaking News

Pesaing Grab dan Gojek Kian Masif Rambah Jabodetabek, Ternyata Maxim Milik Pengusaha Ini

Pengemudi ojek online Maxim. (Ilustrasi/ Dok.maxim)


WELFARE.id-Grab dan Gojek kini punya pesaing. Ojek online (Ojol) dengan ciri khas jaket kuning mulai wara-wiri di Jabodetabek dan sekitarnya.

Jumlah driver-nya pun kini kian banyak, seiring naiknya tarif penggunaan ojol. Maxim dinilai punya nilai plus dari segi tarif yang lebih murah dibanding dua pesaingnya.

Tarif di Maxim diketahui lebih murah sekitar Rp5.000 jika dibanding Grab dan Gojek. Di Maxim tarif yang muncul sebesar Rp24.100, Grab Rp 29.000, dan Gojek Rp29.000 untuk jarak yang sama.

Perlu dicatat, bahwa perbandingan ini dilakukan pada ojol. Adapun semua tarif yang muncul dicoba di waktu normal, bukan di jam sibuk atau saat hujan turun.

Selain ojek online, perusahaan ini juga menawarkan layanan taksi dan kargo untuk pemindahan barang dalam jumlah besar. Maxim telah berdiri atau masuk ke pasar Indonesia sejak 2018.

Lantas, jika Gojek milik pengusaha Indonesia dan Grab dimiliki pengusaha Malaysia, Maxim punya siapa? Rupanya, perusahaan transportasi online ini berasal dari Rusia.

Pendirinya adalah pengusaha bernama Maxim Belonogov pada 2003. Hal ini berawal saat Belonogov telah menciptakan teknologi yang inovatif dalam hal order kendaraan untuk perjalanan, pengiriman barang dengan kendaraan besar, serta pembelian dan pengantaran, bantuan saat perjalanan.

Ia pun lantas membuat layanan tersebut menjadi modern, mudah dan aman. Belonogov mendirikan perusahaan ini pada 2003 di Provinsi Shadrinks dan mulai merambah ke Indonesia pada tahun 2018-an.

Melansir berbagai sumber, Selasa (1/8/2023), Belonogov besar dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan. Ayahnya telah meninggal dunia sejak Belonogov kecil, sehingga tanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga harus ditanggung oleh Belonogov.

Sejak berusia muda, Belonogov pernah menjadi loper koran jalanan. Selain itu, Belonogov bergabung dengan tim relawan rumah sakit darurat di layanan penjemputan untuk jenazah.

Menginjak usia 16 tahun, ibu Belonogov meninggal dunia. Hal tersebut tentu membuat Belonogov terpukul sebab usia yang masih belia sudah harus merasakan sebagai yatim piatu.

Ia pun melakukan berbagai pekerjaan untuk bertahan hidup. Seperti berdagang telepon, bekerja di peralatan gas untuk mobil, hingga menjadi loader.

Dengan berbagai rintangan hidup, nyatanya Belonogov mampu melanjutkan studi hingga jenjang universitas. Belonogov berhasil lulus dari Kurgan State University jurusan Specialist Automation of Technological Processes pada tahun 2012.

Belonogov pernah membuka bisnis IT di Shadrinks. Namun bisnis tersebut tidak berjalan lancar dan mengalami kebangkrutan.

Belonogov memutuskan untuk memulai bisnis lain yakni pemesanan taksi lewat telepon. Dengan bermodalkan stasiun radio, antena dari temannya yang bekerja sebagai supir taksi dan menyewa nomor telepon multisaluran. 

Sejarah perusahaan itu dimulai dari sebuah layanan aplikasi taksi di kota Chardinsk yang terletak di Pegunungan Ural, Rusia. Usaha ini terus berkembang hingga akhirnya berhasil merambah ke seluruh dunia, hingga Indonesia. (tim redaksi)


#ojekonline

#ojekdaring

#maxim

#maximasalrusia

#maximbelonogov

#layanantransportasionline

Tidak ada komentar