Breaking News

Pemilik Media Merangkap Politisi, 4 Tokoh Ini Bersaing di Bisnis dan Politik

Kolase foto 4 pemilik media yang juga politisi, ki-ka: Erick Thohir, Harry Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, dan Surya Paloh. (Istimewa)


WELFARE.id-Pemilu makin dekat, masyarakat digempur dengan pemberitaan politik jelang kontestasi pemilu tahun depan. Tapi, kamu wajib tahu, bahwa pemilik media di Indonesia beberapa juga terjun ke politik praktis atau paling tidak ada di pusaran politik.

Setidaknya ada 4 nama politisi yang juga merupakan pemilik media besar. Mereka adalah, Sebut saja Erick Thohir, Aburizal Bakrie, Hary Tanoesoedibjo, dan Surya Paloh. Melansir berbagai sumber, Rabu (30/8/2023), berikut para pemilik media yang juga aktif berpolitik:


1. Erick Thohir

Mengutip data LHKPN 2021, kekayaan Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI tersebut berharta Rp2,3 triliun. Total harta kekayaannya sudah dikurangi dengan utang Rp165 miliar. 

Ia juga memiliki sejumlah perusahaan media. Perusahaan media yang dimiliki oleh Erick Thohir di antaranya, PT Mahaka Media Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992. 

Lalu, PT Republika Media Mandiri yang berdiri sejak 1992. Selanjutnya, PT Danapati Abinaya Ivestama (Jak TV) melalui perusahaannya PT Danapati Abinaya Investama. 

Perusahaan ini berdiri sejak 2005 dan awalnya dimiliki Jawa Pos Group. Namun, pada 2012, Jak TV diakuisisi perusahaan Erick Thohir dengan nilai akuisisi mencapai Rp55,5 miliar atau 50% saham.

Kemudian, PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika (Alive! Indonesia). Perusahaan ini didirikan pada 2007 milik Erick Thohir yang menyediakan layanan brand activation, creative agency, hingga event organizer. Lalu ada juga PT Media Golfindo (Golf Digest Indonesia) yang menjadi penerbit Majalah Golf Digest Indonesia. 

Serta, PT Mahaka Radio Integra Tbk yang juga memiliki beberapa perusahaan radio, yaitu PT Radio Attahiriyah (Gen 98.7 FM Jakarta), PT Radio Camar (Gen 103.1 FM Surabaya), dan PT Suara Irama Indah (Jak 101 FM). 


2. Aburizal Bakrie (ARB)

Aburizal Bakrie pernah disebut sebagai orang paling kaya di Asia Tenggara. Grup Bakrie sendiri mempunyai berbagai ladang uang di hampir semua sektor penting dalam perekonomian.

Pria yang akrab disapa Ical itu selain punya bisnis pertambangan dan infrastruktur, juga memiliki beberapa perusahaan media. Yaitu, PT Visi Media Asia Tbk yang didirikan pada tahun 2004, PT Visi Media Asia Tbk. ("VIVA" atau "Perseroan") adalah perusahaan media konvergensi yang terintegrasi. 

Perusahaan tersebut sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak November 2011 (VIVA). Kemudian, PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan ANTV hadir sebagai stasiun televisi swasta di Indonesia. 

Stasiun televisi pertama ini didirikan oleh Grup Bakrie pertama kali muncul pada Juli 1992, dengan nama PT Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi (CBS TV) yang berbasis di Palembang, Sumatera Selatan. CBS TV awalnya direncanakan berada di bawah PT Usaha Mediatronika Nusantara, anak usaha PT Bakrie Investindo, dan dikelola oleh Nirwan Bakrie. 

Target acaranya adalah berita dan olahraga, dan sudah mendapatkan izin sejak 31 Desember 1991 dari pemerintah untuk bersiaran lokal. 


3. Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoe ditaksir memiliki harta kekayaan mencapai USD1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun (kurs Rp 15.000/dolar AS). Hal ini berdasarkan laporan dari Forbes Real Time Billionaires, 31 Januari 2023 lalu.

Hary Tanoesoedibjo merupakan anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, yang merupakan pendiri MNC Group dan hingga saat ini masih menjabat sebagai Chairman PT MNC Investama Tbk, dahulu PT Bhakti Investama Tbk. HT-sapaan akrabnya, telah mulai membangun bisnis media segera setelah ia lulus kuliah. 

Hingga saat ini dirinya masih memiliki puluhan stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar. Hary Tanoe juga menjabat di berbagai anak perusahaan MNC Group. Dirinya diketahui sudah menjabat sebagai Komisaris Utama PT MNC sejak Februari 2004. 

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Global Mediacom Tbk sejak 2002, PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2010, PT MNC Land Tbk sejak 2011, PT GLD Property sejak 2012. Selain itu, Hary Tanoe juga menjabat sebagai Komisaris Utama pada PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) sejak 2006, PT MNC Sekuritas sejak 2004, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak 2009, PT Media Nusantara Informasi sejak 2009 dan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) sejak 2011.

Tidak lama setelah itu, pada 2016 ia mengundurkan diri sebagai CEO Media Nusantara Citra (MNC), yang memiliki empat stasiun TV nasional, untuk fokus pada politik. Lalu, pada 11 Maret 2022 lalu, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mengubah namanya menjadi PT MNC Digital Entertainment Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

Hary Tanoe pada saat itu diangkat sebagai Direktur Utama MNC Digital, menggantikan Ella Kartika yang akhirnya menempati posisi direktur.


4. Surya Paloh

Surya Paloh merupakan Ketua Umum Partai Nasdem. Sebelum mendirikan Partai Nasdem pada tahun 2011, Surya bernaung di bawah Partai Golkar.

Ia sebelumnya juga merupakan seorang pengusaha yang bergerak di berbagai bidang. Harta kekayaan Surya pada 2018 pernah mencapai Rp8,74 triliun. 

Ini menempatkan bos Media Group tersebut sebagai orang terkaya ke-77 dari 150 orang di Indonesia versi Globe Asia. Surya Paloh memiliki perusahaan media diantaranya, Metro TV dan Media Indonesia, berikut sejumlah koran lokal di daerah. (tim redaksi)


#pemilikmedia

#politisipemilikperusahaanmedia#politisi

#politikpraktis

#erickthohir

#suryapaloh

#aburizalbakrie

#harytanoesoedibjo

Tidak ada komentar