Klaim Menteri ESDM, Batu Bara RI Kunci Swasembada Pangan di Tiongkok
WELFARE.id-Indonesia ternyata ikut andil dalam swasembada pangan di Tiongkok. Itu karena, Tiongkok menggunakan batu bara RI untuk diproses menjadi gasifikasi.
Gasifikasi itu lantas digunakan untuk mendukung pabrik pupuk seperti urea dan gas sintesa. Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Ia mengklaim, Tiongkok bisa mewujudkan swasembada pangan salah satunya karena peran batu bara Indonesia. Menurutnya, Tiongkok mengimpor banyak batu bara dari Indonesia karena kekurangan urea dan gas sintesa.
Pada akhirnya, stok batu bara tersebut diproses Tiongkok melalui gasifikasi. "China karena dia dulu kurang urea, gasnya juga, kan dia impor banyak sama kita karena dipakai gasifikasi itu. Jadi, diproses batu bara itu ya dibikin gas sintesa untuk proses bikin pupuk. Makanya dia swasembada," ungkap Arifin, dikutip Sabtu (5/8/2023).
"Coba kita dengar China impor beras enggak? Sayur dan buah ekspor, segala macam buah China semua. Nah, itulah antara lain peran dari gas sintesa," imbuh Arifin.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya gasifikasi batu bara Indonesia. Ia berharap bisa segera melakukan gasifikasi tersebut, terutama setelah mundurnya Air Products and Chemicals, Inc dari proyek di Tanah Air.
Perusahaan asal AS itu mulanya tergabung dalam konsorsium proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) bersama BUMN Indonesia, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero). Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan itu semula direncanakan mulai pada 2027.
Proyek ini berpotensi mendatangkan investasi asing USD2,1 miliar alias setara Rp33 triliun (asumsi kurs Rp15.723 per dolar AS). (tim redaksi)
#batubaraRI
#batubara
#gasifikasi
#swasembadapangantiongkok
#gasifikasibatubara
#menteriESDM
#arifintasrif
Tidak ada komentar