Kerajaan Evergrande Runtuh, Pengamat Prediksi Sektor Properti RI
WELFARE.id-Raja properti Tiongkok, Evergrande mengumumkan kebangkrutan pada Kamis (18/8/2023), usai perusahaan menghadapi masalah keuangan yang pelik hingga terlilit utang hampir Rp5.000 triliun. Efek kebangkrutan Evergrande di Tiongkok diprediksi bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia, meski tidak terlalu signifikan.
Sejumlah pengamat menilai, akan muncul sentimen negatif di mata calon investor, karena kejadian serupa bisa terjadi di mana saja. Investor pada umumnya akan sedikit menahan diri untuk tak terburu-buru melakukan langkah investasi.
Hal itu juga bakal berdampak pada sektor perbankan. Pelambatan kredit sektor properti bisa saja terjadi akibat pelambatan investasi.
Namun, kebutuhan perumahan untuk kelas menengah ke bawah diprediksi akan tetap stabil mengingat masih tingginya permintaan perumahan. Kinerja sektor properti di Indonesia diperkirakan masih positif di tengah krisis properti di Tiongkok.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, krisis tersebut tidak akan berdampak terlalu signifikan ke kinerja emiten properti di Indonesia. Hal tersebut tercermin dari kinerja marketing sales emiten properti Tanah Air yang masih cukup positif.
"Runtuhnya Evergrande ini terjadi sudah dalam jangka waktu yang lama, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan ke emiten properti domestik,” yakinnya, melansir kontancoid, Rabu (23/8/2023). Di sisi lain, emiten properti domestik terbantu oleh sentimen positif dari Bank Indonesia (BI) yang tidak lagi menerapkan suku bunga yang tinggi.
"Diharapkan, BI akan terus menerapkan expansionary monetary policy untuk mendukung kinerja emiten properti,” ungkap dia. Kebijakan moneter ekspansif berarti menjaga suku bunga lebih rendah agar ekonomi berkembang.
Hal itu, kata Nafan, bisa memicu peningkatan kinerja permintaan kredit properti, baik itu KPR dan KPA. Sehingga marketing sales emiten-emiten properti bisa meningkat.
"Perekonomian Indonesia juga masih stabil pertumbuhannya, yaitu di kisaran 5%. Hal itu sesuai dengan proyeksi IMF untuk outlook perekomonian Indonesia di tahun 2023,” tuturnya. (tim redaksi)
#evergrande
#evergrandebangkrut
#propertitiongkok
#investasi
#sektorproperti
#proyeksiekonomi
#dampakevergrandebangkrut
Tidak ada komentar