Kantongi Dana Segar Rp2,25 Triliun, Cinema XXI Siap Tambah Layar 10% Tiap Tahun
WELFARE.id-Perusahaan bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (2/8/2023) kemarin. Animo investor di pasar saham cukup tinggi.
Terbukti, pihaknya sukses meraih dana segar sebesar Rp2,25 triliun. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, saham CNMA sempat mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription sampai dengan 25,7 kali.
"Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali," ujar Oki, dikutip Kamis (3/8/2023).
Dengan demikian, menurut dia, pooling allocation meningkat dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut. Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi pun mengaku senang dengan animo publik.
Ia mengatakan, perseroan menerbitkan 8,33 miliar saham baru atau setara 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp270 per lembar saham. Terkait penggunaan dana hasil IPO, lanjutnya, perseroan akan menggunakan sekitar 65 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk belanja modal mengembangkan jejaring bioskop.
Mereka berencana menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun, sampai dengan lima tahun ke depan. "Untuk seluruh bioskop se-Indonesia," jelasnya. Kemudian, sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan.
Sisanya, sekitar 20 persen untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank perseroan. "Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik dan berdasarkan survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar," aku Hans.
Emiten berkode saham CNMA ini optimistis terhadap prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia. Hal itu tercermin dari minat investor pada masa IPO pada 27 sampai 31 Juli 2023 lalu.
"Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI," harapnya.
Sementara itu, pada kuartal I 2023, pendapatan perseroan meningkat sebesar Rp247,6 miliar atau 39,0 persen (yoy) menjadi Rp883,2 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp635,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya. (tim redaksi)
#IPO
#sahamcinemaXX1
#kodeemiten
#CNMA
#animoinvestor
#cinemaXXI
#ekspansipasar
Tidak ada komentar