Breaking News

AMMN Masuk Jajaran Saham Elit, Harta Taipan Baru Melesat hingga Rp14,80 Triliun

Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional (AMMN) Alexander Ramlie (kedua dari kiri) saat pelepasan saham perdana di BEI, Juni 2023. (Istimewa/ net)


WELFARE.id-PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), raksasa pertambangan tembaga, masuk dalam jajaran emiten elite. Sebab perusahaan besutan Agoes Projosasmito, Medco, dan Salim Group ini berhasil tembus 10 besar emiten dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Padahal, AMMN baru melantai di bursa, 7 Juli 2023 lalu. Lonjakan harga saham AMMN sejak melantai di bursa turut membuat harta kekayaan para pemegang sahamnya bertambah, termasuk sang presiden direktur Alexander Ramlie.

Emiten tambang tembaga dan emas yang terafiliasi dengan Grup Salim tersebut juga dimiliki oleh Grup Medco keluarga Panigoro. Hingga saat ini AMMN telah berhasil menghimpun dana Rp10,73 triliun setelah melepas 8,80% saham baru kepada investor publik dengan kapitalisasi awal ketika melantai tercatat Rp121,89 triliun.

Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mendukung proyek pengolahan bijih dan pembangkit listrik, proyek smelter, dan pembayaran utang. Amman Mineral Internasional (AMMN) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023. 

Menurut analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, kenaikan harga saham AMMN masih akan berlanjut, karena didukung oleh prospek kinerja perusahaan. "Hal ini dipengaruhi oleh harga komoditas. Dalam hal ini, Amman Mineral memproduksi tembaga dan emas. Jadi, ini akan bagus ke saham AMMN,” ulasnya, dikutip Senin (7/8/2023).

Menurutnya, saat ini emiten di sektor komoditas tambang, seperti AMMN, ANTM, dan MDKA akan memberikan dampak yang mempengaruhi pasar saham domestik. Terpisah, analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambadha juga memprediksi, laju saham AMMN memiliki prospek positif, seiring rencana Amman Mineral membiayai proyek-proyek strategis. 

Hal ini akan menjaga tingkat profitabilitas perusahaan ke depan. "Dari sisi valuasi, saham AMMN masih bagus. Apalagi, price to earnings ratio (PER) sekitar 7 kali dibanding rata-rata industri yang sebesar 8,6 kali. Valuasinya masih kompetitif,” ungkapnya.

Amman Mineral Internasional melalui anak usahanya mengelola dua tambang besar, yaitu Batu Hijau dan Elang di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Tambang Batu Hijau merupakan penghasil tembaga terbesar kedua di Indonesia. Sedangkan tambang Elang yang masih dalam tahap ‘eksplorasi’ diperkirakan menjadi salah satu tambang dengan kandungan tembaga dan emas terbesar di dunia,” tulis analis Samuel Sekuritas Juan Harahap dalam risetnya, dikutip Senin (7/8/2023).


Sekilas Sosok Presdir AMMN


Mengutip situs resmi Amman, Senin (7/8/2023), Alexander Ramlie telah menjabat sebagai Presiden Direktur AMMN sejak 2015. Ia masuk dalam salah satu tim pendiri perusahaan dan berperan sentral dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara.

Saat ini, lulusan Boston University tersebut juga menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif kontraktor pertambangan yang terdaftar di ASX Macmahon Holdings Ltd. Sejak 2011 hingga 2015, Alex menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. 

Alex memimpin akuisisi saham mayoritas Bumi PLC oleh Borneo pada 2011. Sementara itu, dari 2012 hingga 2015 Alex menjabat sebagai Direktur Bumi PLC yang terdaftar di LSE, Wakil Presiden Komisaris/Wakil Ketua Dewan PT Berau Coal Energy Tbk yang terdaftar di BEI, serta anak perusahaan PT Berau Coal.

Melansir cnbcindonesia, Senin (7/8/2023), pada 31 Juli lalu, di saat harga saham AMMN berada di Rp2.830/saham, harta Alexander Ramlie mencapai Rp14,59 triliun. Lalu, per 4 Agustus 2023, pundi kekayaan Alexander Ramlie bertambah menjadi Rp14,80 triliun. (tim redaksi)


#emitensahampertambangan

#PTammanmineralinternasionaltbk

#kodesaham

#AMMN

#bursaefekindonesia

#BEI

#saham

#alexanderramlie

#ammanmineral

Tidak ada komentar