Breaking News

10 Tahun Lagi, Jokowi Optimistis Pendapatan Per Kapita Warga RI Capai Rp153 Juta Setahun

Tangkapan layar YouTube Sekretariat Negara, Presiden Joko Widodo saat pidato kenegaraan di Ruang Sidang Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). (Istimewa)


WELFARE.id-Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis, pendapatan per kapita Indonesia dalam 10 tahun mendatang mencapai USD10.900 atau sekitar Rp153 juta per tahun. Sementara itu, pendapatan per kapita dalam 15 tahun ke depan akan mencapai USD15.800 atau sekitar Rp217 juta.

Jokowi menegaskan, upaya meningkatkan pendapatan per kapita dilakukan secara berkelanjutan agar Indonesia dapat naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045. "Artinya, dalam 10 tahun ke depan lompatannya bisa dua kali lipat lebih, di mana fondasi untuk menggapai itu semua sudah kita mulai. Pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing,” ucap Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di Ruang Sidang Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Mengutip data International Institute for Management Development (IMD), daya saing Indonesia pada 2022 naik dari rangking 44 menjadi 34. Kepala Negara juga mengatakan, kenaikan ini merupakan yang tertinggi di dunia. Saat ini, pemerintah terus melakukan pembangunan dari desa pinggiran dan daerah terluar agar meningkatkan pemerataan sumber pertumbuhan ekonomi.

"Pada akhirnya, pemerataan ekonomi kita dengan dana desa yang kita gelontorkan. Total mencapai Rp539 triliun dari tahun 2015 sampai 2023,” ucap Jokowi.

Ia menambahkan, konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi. Semua hal itu menjadi modal untuk meraih kemajuan. 

Oleh karena itu, sambungnya, kepemimpinan kedepan sangat menentukan masa depan Indonesia. "Ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya. Bukan, bukan itu. Tetapi apakah sanggup atau tidak? Bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Adapun yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tetapi yang kita lakukan harusnya adalah lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas,” tegasnya.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, kepemimpinan Indonesia menjadi hal penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Karena tantangan kedepan tidak mudah. 

Pilihan kebijakan akan semakin sulit sehingga dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kepercayaan untuk mengambil keputusan yang sulit dan tidak populer. "Oleh sebab itu menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu. Bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan, bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa. Selain itu seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa,” tuntasnya. (tim redaksi)


#presidenjokowidodo

#pidatokenegaraan

#menyambuthutke78RI

#indonesiaemas2045

#pembangunan

#infrastruktur

#pendapatanperkapita

Tidak ada komentar