Indofood Bagi-Bagi Dividen Hari Ini, Harta Anthony Salim Tambah Rp1,76 Triliun
WELFARE.id-Sesuai rencana, grup Indofood PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencairkan dividen kepada para pemegang sahamnya, Selasa (25/7/2023) hari ini. Hal tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan (RUPST) sebelumnya.
Adapum dividen yang akan dibagikan sebesar Rp2,1 triliun dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp4,5 triliun. Dengan kata lain, sebesar Rp188 per saham dari total saham yang beredar sebanyak 11,6 miliar saham.
Pemegang saham ICBP terdiri dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dengan total kepemilikan 9.391.678.000 saham atau setara 80,53% dan bertindak sebagai pengendali perusahaan. Sementara sisanya pemegang saham masyarakat.
Itu artinya, hari ini, harta Anthony Salim lewat First Pacific Investment Management ditaksir akan bertambah Rp1,76 triliun dari dividen yang dibagikan oleh ICBP.
Anthony Salim merupakan tokoh kunci dari Grup Salim, perusahaan konglomerat yang merupakan induk dari Indofood, Bogasari, Indomaret, dan masih banyak lagi. Berharta USD7,5 miliar (Rp111,74 triliun) menurut Forbes 2022, Anthoni yang juga dikenal dengan nama Liem Hong Sien, merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia, tepatnya di posisi kelima sebagai orang paling kaya di Indonesia.
Ia sukses dengan dua emiten barang konsumsi yaitu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Ia juga merupakan orang di balik nama besar Indomaret.
Pasalnya, saat ini keberadaan perusahaan jaringan ritel tersebut sudah terdapat 20.000 gerai dan 31 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rantai pasoknya yang luas dan besar, bisa dibilang bisnis inilah sebenarnya yang sukses membuatnya kaya raya.
Grup Salim diketahui berinvestasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi. Keluarga Salim juga tercatat memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific.
Pada 2022, Salim juga tercatat sempat memimpin konsorsium yang menginvestasikan USD1,6 miliar di perusahaan tambang batu bara Indonesia, Bumi Resources. Melansir Forber, Selasa (25/7/2023), Indofood merupakan salah satu pembuat mi instan terbesar di dunia dengan pendapatan mencapai USD6,4 miliar.
Tak hanya yang disebutkan di atas, melansir kontancoid, Selasa (25/7/2023), berikut daftar harta kekayaan kepemilikan saham Grup Salim di sejumlah perusahaan:
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 80,53 persen.
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melalui First Pacific Investment Management Ltd, perusahaan yang didirikan Sudono Salim, sebesar 50,07 persen.
3. PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) melalui PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) sebesar 91,97 persen.
4. PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) melalui Gallant Venture Ltd dan PT Tritunggal Intipermata memiliki 67,7 persen.
5. PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) melalui PT Megah Eraraharja dan Anthoni Salim sebesar 51,9 persen. 6. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melalui DNET sebesar 25,77 persen.
7. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sebesar 59,48 persen.
8. SIMP melalui PT Indofood Agri Resources Ltd dan INDF sebesar 78,5 persen.
9. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melalui DNET sebesar 35,84 persen.
10. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia sebesar 74,65 persen.
11. PT DCI Indonesia (DCII) melalui Anthoni Salim sebesar 11,12 persen.
12. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melalui Anthoni Salim sebesar 9 persen.
Ekspansi Bisnis ke Filipina
Tak merasa cukup menjadi salah satu konglomerat Indonesia, Anthony Salim terus melakukan ekspansi usaha. Perusahaan investasi miliknya, First Pacific, berencana membeli 36,6% saham perusahaan infrastruktur Filipina Metro Pacific Investments Corp. (MPIC) sebanyak 54,8 miliar peso (USD992 juta) atau sekitar Rp15,02 triliun dengan asumsi kurs Rp15.151 per dolar AS.
Melansir Forbes, Selasa (25/7/2023), konsorsium First Pacific yang terdiri dari GT Capital Holdings dan Mitsui & Co. Jepang menaikkan harga penawaran untuk sisa saham MPIC yang tidak mereka miliki menjadi 5,20 peso masing-masing dari 4,63 peso. Konsorsium awalnya mengusulkan untuk menjadikan perusahaan yang terdaftar di Filipina itu sebagai perusahaan tertutup.
Nilai penawaran terbaru MPIC sebesar 149,2 miliar peso. Kongsi Grup Salim, Bakrie dan Medco di Balik IPO Jumbo Amman Mineral Direktur Eksekutif First Pacific, Christopher Young mengatakan, penawaran baru ini sebagai harga terbaik dan terakhir yang dapat diberikan oleh penawar kepada pemegang saham minoritas MPIC.
"Karena jadwal transaksi, persetujuan, dan persyaratan peraturan dari keseluruhan proses di berbagai yurisdiksi, tidak akan ada kesempatan lebih lanjut untuk menyesuaikan harga," ungkap Christopher. MPIC merupakan pemegang saham terbesar di Manila Electric Co., perusahaan yang bergerak di bisnis utilitas listrik terbesar di Filipina dan memiliki bisnis lain seperti rumah sakit, jalan tol, utilitas air, dan kereta api komuter.
Aksi korporasi ini akan menambah deretan investasi First Pacific setelah pada Mei lalu persahaan berinvestasi di bidang energi terbarukan dengan membeli saham senilai 23,8 miliar peso di perusahaan energi surya SP New Energy. (tim redaksi)
#konglomerat
#anthonysalim
#indofood
#grupsalim
#ekspansibisnis
#bagidividen
#investasi
#firstpacific
Tidak ada komentar