Breaking News

Airlangga Diduga "Ditarget" Istana, Partai Golkar dalam Pusaran Angin Puting Beliung

Bendera Partai Golkar. (Ilustrasi/ net)


WELFARE.id-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ekspor CPO dan turunannya. Ketua Umum Partai Golkar tersebut diperiksa sekitar 12 jam oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung).

Menanggapi pemanggilan Airlangga, pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, ini bukan angin biasa yang menimpa Partai Golkar. Ia merasa, ini merupakan bencana berupa angin puting beliung karena berasal dari lingkaran Istana. 

"Karena sumbernya jelas dari lingkaran Istana, baik yang berhubungan dengan persoalan hukumnya maupun persoalan rencana Munaslub, ini bukan angin biasa, ini angin puting beliung," kata Ray, melansir republikacoid, dikutip Jumat (28/7/2023).

Apalagi, Ray menuturkan, yang sudah bersiap untuk terjun mengambil tongkat kepemimpinan ke Partai Golkar bukan orang luar. Tapi, diduga adalah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/ BKPM Bahlil Lahadalia.

Direktur Lingkar Madani itu merasa, saat ini banyak yang penasaran apa alasan Presiden Jokowi yang membiarkan itu semua terjadi. "Apakah pemeriksaan terhadap Airlangga memang direstui Pak Jokowi?" ujar Ray, penuh tanya.

Selain itu, ia mengaku penasaran apa alasan Presiden membiarkan tindak tanduk dari Luhut Binsar Pandjaitan maupun Bahlil Lahadalia. Mengingat, Ray mengingatkan, keduanya jelas merupakan anak buah Jokowi.

Ia juga turut mempertanyakan seperti apa kedekatan Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowi saat ini. Sebab, sekarang seperti sudah terlihat ada semacam jarak yang mulai memisahkan Airlangga dan Presiden Jokowi.

Padahal, lanjutnya, Airlangga merupakan orang yang memasang badannya untuk setidaknya dua hal untuk Presiden Jokowi. Pertama, soal isu perpanjangan masa jabatan yang Golkar saat itu setuju saja.

"Kedua, soal mendirikan koalisi yang disosialisasikan saat itu untuk menjadi jembatan bagi Ganjar Pranowo sebagai capres," imbuhnya. Menurutnya, itu adalah teka teki yang menurut saya mungkin dalam beberapa waktu ke depan bisa kita lihat," ulasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku siap jika diusung menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) DPP Partai Golkar. Pengakuan tersebut seiring berkembangnya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.

Walaupun Airlangga sudah menegaskan,  bahwa Munaslub tidak akan ada. Sementara itu, pengamat politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, masih ada kader lain yang bisa dipertimbangkan berdasarkan rekam jejak dan pengalaman.

"Hanya saja jika mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman dan kapasitas saya kira masih banyak kader lain," jelasnya, melansir mncgrup, Jumat (28/7/2023). Menurut Herry, ada beberapa nama yang cocok menjadi caketum jika memang isu Munaslub benar digerakkan. 

"Selain Bahlil ada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), ada Lodewijk, atau Luhut sebagaimana isunya hari ini," ucapnya. Namun, kata Herry, Bahlil pun masih memiliki kesempatan untuk menjadi Caketum Golkar, tergantung keputusan Munas atau Munaslub.

"Cocok tidak cocoknya yang menentukan adalah hasil keputusan munas/munaslub," ucapnya. (tim redaksi)


#isumunaslubgolkar

#partaigolkar

#ketuaumumgolkar

#airlanggahartarto

#menteriinvestasibahlillahadalia

#menkomarves

#luhutbinsarpandjaitan

#perpecahanditubuhgolkar

Tidak ada komentar