Breaking News

Niat Setor di ATM Uang Nasabah Malah Tertelan, Ketum KNPI Kritisi Menteri BUMN

 

Anjungan Tunai Mandiri (ATM).(: Ilustrasi/ iStockphoto)


WELFARE.id-Penggunaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sudah menjadi aktivitas harian masyarakat. Tak hanya untuk mengirim uang, tapi bahkan untuk melakukan setor tunai, tanpa harus datang ke teller.

Kemudahan tersebut tentu membantu aktivitas transaksi perbankan masyarakat. Tapi di satu sisi, kurangnya pengawasan dan perawatan, tak jarang menyebabkan eror saat dipakai nasabah.

Ada yang karena sinyal tidak stabil, ATM eror. Ada juga keyboard yang kurang terawat sehingga ketika dipencet tidak berfungsi. 

Pengalaman kurang mengenakkan baru saja dialami Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama yang melakukan setor tunai di ATM malah uangnya tertelan. Ya, baru-baru ini Haris bercerita kejadian uang yang tertelan di ATM Bank Mandiri KCP Cikini Jalan Cikini Raya No 56, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023) malam, sekitar pukul 22.18 WIB.

Ia menyesalkan kejadian setoran tunai uangnya yang akan dipergunakan untuk transfer gaji pegawai tertelan di ATM Bank Mandiri. "Ini bikin malu perusahaan BUMN. Vendor ATM dan Direksi Bank Mandiri harus bertanggungjawab, kenapa bisa terjadi uang setor tunai tertelan di mesin ATM tapi saldo tidak bertambah," ungkapnya kepada wartawan, dikutip Senin (8/5/2023).

Karena kejadian itu, ia berharap Menteri BUMN Erick Tohir melakukan evaluasi terhadap Dirut Bank Mandiri. Menurutnya, kejadian seperti ini diyakini tak hanya terjadi pada dirinya saja.

Mungkin, lanjutnya, peristiwa semacam ini pernah dialami nasabah lainnya, baik itu dalam jumlah kecil atau besar. "Masyarakat sebagai customer sangat dirugikan atas kejadian ini. Apalagi, jika proses klaim pengembalian uang tertelan tersebut cukup lama. Bagaimana jika uangnya mau digunakan untuk berobat, bayar biaya sekolah, dan kebutuhan mendesak lain, bagaimana ini?" tanyanya.

Untuk kasusnya, Haris mengaku sempat kesulitan saat meminta informasi terkait kejadian yang baru saja ia alami. Sebagai perusahaan pelat merah, pelayanan Bank Mandiri dinilainya lamban.

"Misal, pelayanan Call center Bank Mandiri 14000 kenapa berbayar, seharusnya Bank Mandiri sebagai Bank BUMN atau plat merah dapat menjadi Bank pemerintah yang memberikan pelayanan prima termasuk menggratiskan layanan call center tersebut. Apalagi, orang yang menghubungi Call Center pastinya cenderung sebagai orang yang sedang mengalami musibah, masak toilet saja gratis kok ini berbayar!" kritiknya lagi 

Ia menyangkan, keluhan-keluhan semacam ini seperti cenderung dibiarkan tanpa ada perbaikan. "Dimana sudah sejak lama banyak keluhan masyarakat atas permasalahan yang sama. Selain itu mesin ATM-nya tidak dimodernisasi dan update karena tidak dapat membaca denominasi uang baru," lanjutnya.

Maka itu, ia meminta agar Erick Thohir selaku pimpinan tertinggi di BUMN bisa mendengar keluhan nasabah sebagai bagian dari evaluasi yang bisa membangun dan meningkatkan pelayanan. "Kami mendesak, Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi dan jika perlu, mencopot Dirut Bank Mandiri dan Kepala Kantor Cabang Mandiri KCP Cikini, sebagai pembelajaran dan evaluasi perbaikan manajemen Bank plat merah tersebut," tegas Haris. (tim redaksi)


#ketumdppknpi

#harispertama

#pelayanannasabah

#keluhannasabah

#bankplatmerah

#bankmandiri

#menteribumnerickthohir

Tidak ada komentar