Masih Jadi Tujuan Utama Turis RI, Singapura Justru Dibenci Gara-Gara 4 Hal Ini
Uang dollar Singapura. (Ilustrasi/ Net)
WELFARE.id-Singapura menjadi salah satu tujuan wisata utama orang Indonesia saat hendak berlibur ke luar negeri. Kedekatan geografis menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Indonesia.
Meski begitu, Singapura juga memiliki "sisi gelap" yang tidak disukai wisatawan dan pengusaha. Saat plesiran ke Negeri Singa ini, wisatawan harus ekstra hati-hati jangan sampai melanggar aturan yang berlaku.
Sebab, negara tetangga Indonesia ini sangat ketat soal urusan penegakan aturan. Salah-salah, kamu bisa kena denda loh.
Selain soal ketatnya aturan, melansir berbagai sumber, Rabu (17/5/2023), ada beberapa hal lain yang tidak menyenangkan di Singapura. Beberapa di antaranya adalah:
1. Inflasi Sangat Tinggi
Singapura merupakan negara dengan biaya hidup yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah inflasi yang tinggi.
Pada 2022, rata-rata harga makanan lokal meningkat 8,1%. Padahal, pada 2021, kenaikan harga hanya 3,5%.
Itu disebabkan karena kenaikan harga bahan bakar minyak yang berimbas kepada kenaikan harga makanan.
2. Biaya Transportasi Tinggi
Singapura tercatat sebagai negara dengan biaya transportasi tertinggi di dunia. Biaya rata-rata bus sekitar SGD1,60 atau sekitar Rp17.000.
Dalam sebulan, warga Singapura bisa menghabiskan uang sekitar 150 dolar Singapura atau Rp1,6 juta untuk transportasi. Mahalnya biaya transportasi menyebabkan banyak warga Singapura kerap memilih jalan kaki untuk jarak tempuh sekitar 3-4 km.
Itu dianggap sebagai olah raga. Hal tersebut, tidak lepas karena kontrol pemerintah yang kuat dalam pembatasan jumlah mobil.
Pasalnya, memiliki mobil merupakan suatu kemewahan di Singapura. Global Wealth and Lifestyle Report 2022 menyebutkan, Singapura sebagai salah satu negara yang paling mahal dalam membeli mobil.
Biaya pajak, asuransi, parkir, bahan bakar minyak, dan biaya perawatan setiap bulannya sama seperti membesarkan anak.
3. Dolar Singapura yang Sangat Kuat
Mata uang yang kuat juga menyebabkan Singapura menjadi negara yang dibenci, terutama oleh wisatawan asing atau pun ekspatriat. Maklum, mereka juga masih mengandalkan mata uang asing.
Ketika dolar Amerika cenderung menguat dibandingkan mata uang asing, dolar Singapura justru menunjukkan pertahanan.
4. Properti yang Mahal
Dari tahun ke tahun, biaya sewa apartemen di Singapura cenderung meningkat. Kenaikan sewa apartemen bisa mencapai 60%.
Menurut konsultan properti Knight Frank, Singapura merupakan negara di mana sewa properti menunjukkan kenaikan paling cepat di dunia, bahkan mengalahkan New York. Kenaikan sewa properti itu dikarenakan penundaan pembangunan apartemen publik oleh Singapura.
Kenaikan sewa properti memang selalu menjadi isu hangat dalam satu dekade terakhir. Itu dikarenakan harga properti juga menunjukkan kenaikan.
Meskipun harga apartemen di Singapura terus meningkat, banyak orang asing memilih membeli properti tersebut sebagai investasi. Padahal, pajak pembeli properti bagi orang asing di Singapura sudah ditingkatkan menjadi 60% dari 30%. (tim redaksi)
#sisigelapsingapura
#dolarsingapurakuat
#inflasitinggi
#tujuanwisatawanindonesia
#hargapropertimahal
#negerisinga
#biayatransportasitinggi
Tidak ada komentar