Breaking News

Korban Tewas Akibat Topan Mocha Sekitar 81 Orang, ASEAN Bergerak Himpun Dana Kemanusiaan

 

Dahsyatnya Topan Mocha menghancurkan kamp pengungsi Rohingya di Myanmar. (Istimewa/ AFP/ Sai Aung Main )


WELFARE.id-Topan Mocha meluluhlantakkan sejumlah kawasan di Myanmar. Kawasan terparah yang diterjang Topan Mocha adalah kamp pengungsian Muslim Rohingya di desa-desa kawasan Bu Ma, Rakhine.

Melansir AFP, Rabu (17/5/2023), sedikitnya 81 orang meninggal dunia usai Topan Mocha menerjang sejumlah kawasan di Myanmar, akhir pekan lalu. AFP melaporkan jumlah kematian itu merupakan akumulasi dari catatan para kepala di sejumlah daerah yang diterjang Topan Mocha.

"Akan lebih banyak laporan kematian mengingat lebih dari ratusan orang masih hilang," ucap Kepala Desa di Bu Ma, Karlo. Seorang pemimpin di kamp itu mengatakan saat ini warga yang selamat juga kesulitan karena aliran listrik terputus dan kekurangan pasokan kebutuhan sehari-hari.

"Orang tidak bisa datang ke kamp kami karena jembatan-jembatan rusak. Kami butuh bantuan," ucapnya miris. Di Desa Ohn Taw Gyi, enam orang lainnya tewas, sementara satu lainnya juga meninggal dunia akibat sapuan Topan Mocha di Desa Ohn Taw Chay.

Mocha merupakan salah satu topan paling parah yang menerjang Myanmar dalam satu dekade terakhir. Topan itu membawa angin berkecepatan 195 kilometer per jam.

Dengan kecepatan begitu dahsyat, topan itu membuat semua daerah yang dilewati porak poranda. Rumah-rumah roboh, pohon-pohon tercerabut dari akarnya, dan sistem komunikasi hancur.

Tak hanya Myanmar, Bangladesh juga diterjang topan tersebut. Meski demikian, para pejabat negara itu mengatakan kepada AFP bahwa tak ada warga yang meninggal.

Menurut mereka, topan itu juga menghantam kawasan kamp pengungsi Rohingya yang kabur dari Myanmar ke Bangladesh. "Meski dampak topan dapat lebih buruk, kamp-kamp pengungsi terkena dampak parah, membuat ribuan orang sangat membutuhkan bantuan," demikian laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) siap mendukung upaya penanggulangan bencana dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar yang terdampak Topan Mocha. Kesiapan itu dinyatakan para Menteri Luar Negeri ASEAN melalui pernyataan bersama, dikutip Rabu (17/5/2023), sebagai tanggapan atas Siklon Mocha yang terjadi di Myanmar akhir pekan ini.

"...termasuk pengerahan Tim Tanggap dan Penilai Darurat ASEAN (ERAT) untuk melakukan penilaian cepat, mendukung logistik darurat, dan mengumpulkan informasi di lapangan," demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari laman Sekretariat ASEAN, Rabu (17/5/2023). ASEAN juga mendorong Myanmar mengaktifkan peran Sekretaris Jenderal ASEAN sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan ASEAN (SG AHAC) untuk mengawasi koordinasi secara keseluruhan, dengan bantuan dari Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (AHA Centre).

Para Menlu ASEAN juga menyatakan solidaritas organisasi regional itu bersama masyarakat Myanmar yang terdampak, dan menegaskan kembali pentingnya pemenuhan prioritas dan kebutuhan mendesak warga Myanmar melalui pendekatan "Satu ASEAN Satu Respons". (tim redaksi)


#topanmocha

#korbantewasakibattopanmocha

#kamppengungsirohingya

#myanmar

#bangladesh

#ASEAN

Tidak ada komentar