Breaking News

Kemarin Wall Street Anjlok Dibayangi Default AS, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Hari Ini

 

Grafik saham. (Ilustrasi/ Net)


WELFARE.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kenaikan terbatas karena sentimen penopang penguatan indeks sangat minim hari ini. 

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi para emiten. "Sedangkan momentum tekanan berharga bagi investor jangka menengah dan panjang dikarenakan harapan akan kondisi yang kian membaik hingga akhir tahun. Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas," kata William seperti dikutip dari riset hariannya, dikutip Rabu (24/5/2023).

Ia memprediksi, indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.636 dan resistance 6.789. Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBRI, ICBP, BBCA, ITMG, WIKA, AKRA, dan UNVR.

Sementara itu, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menambahkan, ancaman gagal bayar utang AS hingga prediksi defisit neraca perdagangan Indonesia membayangi pergerakan indeks hari ini. Meski demikian, indeks masih berpeluang menguat. 

"Memperhatikan faktor-faktor di atas, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat," jelasnya. William meramal, hari ini indeks bergerak dalam rentang 6.635-6.754.


Saham Wall Street Ditutup Anjlok Kemarin

Sementara itu, kemarin, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa (23/5/2023). Hal itu seiring diskusi plafon utang yang sedang berlangsung tampaknya menghasilkan sedikit kemajuan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/5/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 1,12 persen ke posisi 4.145,58. Sedangkan indeks Nasdaq merosot 1,26 persen ke posisi 12.560,25. 

Indeks Dow Jones terpangkas 231,07 poin atau 0,69 persen ke posisi 33.055,51. Beberapa pelaku pasar menafsirkan kurangnya pembaruan besar pada negosiasi plafon utang sebagai tanda kalau anggota parlemen mungkin sedang berkurang untuk maju sebagai harapan.

Investor telah mengamati dengan cermat negosiasi batas utang di Washington, berharap untuk kepastian lebih lanjut karena apa yang disebut tanggal 1 Juni 2023 yang diharapkan oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen semakin dekat. Beberapa anggota Partai Republik mempertanyakan keakuratan tanggal potensi gagal bayar utang yang diproyeksikan ini.

Pada Senin (22/5/2023), Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan Presiden AS Joe Biden bertemu di Gedung Putih dalam sebuah diskusi yang digambarkan oleh Ketua DPR sebagai "produktif" dan "profesional" meski pembicaraan selama satu jam berakhir tanpa resolusi. "Kami mengirimkan sinyal yang sangat negatif tentang kemampuan untuk menjalankan ekonomi, apalagi menjadi jangkar bagi seluruh dunia. Dan pasar sejauh ini benar-benar menanganinya dengan sangat baik,” ujar Ekonom Allianz Mohamed El-Erian. (tim redaksi)


#IHSG

#saham

#analissaham

#wallstreet

#emiten

Tidak ada komentar