Breaking News

IKN Bakal Punya Financial Center, Konsepnya Ramah Lingkungan

 

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur. (Istimewa/ Dok.Setkab)


WELFARE.id-Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal memiliki Financial Center atau lahan khusus pusat kegiatan keuangan. Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono membenarkan hal tersebut.

Ia juga mengaku, sudah berdiskusi dengan Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) soal konsep yang akan dibangun beserta detail tata ruangnya. "Kawasannya sudah ditetapkan. Ini dapat menjadi rumah bagi berbagai macam investor yang kelasnya tidak hanya dari sekitar sini saja, tapi investor kelas dunia," ucapnya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (25/5/2023).

Dalam tata ruang tersebut, ia mengatakan sudah tergambar wilayah untuk area finansial, pariwisata, energi terbarukan, dan edukasi. Pemetaan ini, menurutnya, sudah rampung, sehingga tinggal dimatangkan dan disosialisasikan kepada calon investor. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan area financial center ini berkonsep hijau atau ramah lingkungan. Sehingga diharapkan bisa menarik minat investor internasional yang menaruh perhatian khusus pada investasi berkelanjutan atau sustainable. 

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, ibu kota baru akan menyediakan lahan khusus untuk pusat kegiatan keuangan atau dedicated financial center. Lahan itu disiapkan agar lembaga atau perusahaan yang berminat pindah ke IKN tidak khawatir terkait masalah tempat.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto sebelumnya, mendorong Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membangun pusat keuangan atau finansial center kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Sebab menurutnya, untuk membangun pusat keuangan dibutuhkan waktu yang panjang yang dibarengi dengan aktivitas ekonomi yang ramai.

"Tapi memang untuk merealisasikan IKN jadi pusat keuangan masih sangat jauh. Ini karena pada umumnya uang itu mengikuti aktivitas perekonomian. Kalau aktivitas ekonominya masih kecil ya pusat keuangannya tidak bisa segera terbentuk secara riil,” ucapnya Selasa (11/4/2023) lalu.

Ia juga menambahkan, pemerintah harus menumbuhkan terlebih dahulu aktivitas ekonomi masyarakat di IKN. Dengan demikian, sektor ekonomi dengan sendirinya akan mengikuti.

"Sebagai pembanding, dalam pemeringkatan pusat keuangan dunia saat ini (2023) Jakarta hanya menduduki peringkat 83 dari 120 kota yang dinilai dalam Global Financial Center Index (GFCI). Sedangkan Singapura di peringkat 3 dunia,” bebernya.

Maka itu, lanjutnya, untuk membuat aktivitas keuangan di IKN nanti sebesar Jakarta, mungkin masih perlu waktu puluhan tahun. "Jadi, realistisnya ya ditumbuhkan dulu aktivitas ekonominya, baru nanti sektor keuangan akan 'merapat' ke sana,” sambungnya.

Ia juga beranggapan, jika financial center sudah terbangun di IKN maka ketika mencari pendanaan untuk berbagai kegiatan ekonomi akan lebih mudah. Apalagi, persaingan antar lembaga keuangan sangat kompetitif karena ragam produk keuangan sangat banyak sehingga dapat mengakselerasi ekonomi.

"Ujungnya mengakselerasi ekonomi jadi lebih mudah. Namun ini hanya terjadi di negara-negara maju, mengingat saat ini hanya kota-kota di negara maju yang bisa menjadi pusat keuangan dunia, seperti New York, London, dan Singapura. Makanya banyak startup di Indonesia kalau nyari pendanaan ke Singapura, karena di sana lah uang modal itu berputar,” tuntasnya. (tim redaksi)


#IKNnusantara

#rencanabangunpusatkeuangan

#investasiberkelanjutan

#investorasing

#lahankhususdiIKN

#financialcenter

Tidak ada komentar