Breaking News

Dua Petak Sawah Ambles di Ponorogo, BPBD Imbau Warga Waspada Likuefaksi Susulan

 

Fenomena tanah bergerak.(Ilustrasi/ Dok.BPBD)


WELFARE.id-Fenomena tanah bergerak bukan hanya terjadi di Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur juga menemukan adanya fenomena tanah bergerak.

Pihaknya mengimbau warga di sekitar Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo untuk mewaspadai potensi bencana tanah gerak atau likuefaksi susulan. "Kami imbau kepada masyarakat tetap waspada dan antisipasi ketika di daerahnya ada potensi kebencanaan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono, dikutip Senin (8/5/2023). 

Peringatan itu disampaikan, menyusul kejadian tanah bergerak di kawasan persawahan teras siring Dukuh Jabag, Desa Tumpakpelem, yang membuat sedikitnya dua petak sawah ambles terseret tanah gerak. Peristiwa terjadi Kamis (4/5/2023) pagi dan sempat direkam warga, kemudian viral di media sosial.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam tersebut. Namun bencana alam tanah bergerak itu sempat membuat areal persawahan seperti terkelupas hingga sepanjang 50 meter. 

Hal itu membuat warga was-was. Apalagi tanah retak yang muncul di sekitar tanah gerak terpantau mencapai 150 meter dengan pusat selebar lima meter.

Ia menjelaskan, fenomena alam itu disebut likuefaksi, di mana kondisi saat tanah mengalami kejenuhan atau kehilangan kekuatan akibat tak mampu menahan air. Peristiwa alam tersebut bukan pertama kali terjadi.

Hal serupa juga pernah terjadi sekitar 40 tahun yang lalu. Namun, setelah kejadian pertama terjadi sedimentasi dan oleh warga dijadikan sebagai areal persawahan. 

"Ada sumber air yang masuk ke dalam tanah. Karena ada air yang masuk sehingga menyebabkan titik jenuh," terangnya

Dari hasil pantauan di lapangan, bahwa luasan tanah yang terdampak likuefaksi mencapai 50 meter dengan panjang retakan sekitar 150 meter dan mahkota longsor lima meter. "Tidak terlalu curam, kemungkinan hanya terjadi gerakan tanah, masih jauh dari pemukiman warga," yakinnya. 

Atas fenomena itu, pihaknya sudah melaporkan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai bahan evaluasi dan catatan. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada terhadap setiap potensi kebencanaan. Terlebih, pada saat curah hujan tinggi yang masih terjadi belakangan ini. (tim redaksi)


#BMKG

#fenomenatanahbergerak

#potensikebencanaan

#tanahbergerakdijawatimur

#kebencanaan

#BPBDponorogo

Tidak ada komentar