Anak Tiba-Tiba Lemas dan Mimisan, Kenali Tanda-Tanda Kanker Sedini Mungkin
WELFARE.id-Penyakit kanker tidak hanya diidap orang dewasa. Anak-anak pun bisa terdiagnosa kanker.
Berbeda pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.
Terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker tersebut adalah leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring.
Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen, karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi. Ahli Hemato-Onkologi Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Dr. dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K), mengatakan, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai sebagai gejala kanker pada anak.
"Tentu ada banyak yang harus diwaspadai, kita lihat saja gejala dari jenis-jenis kanker yang paling sering (menyerang anak)," kata Hikari dalam diskusi daring di Jakarta, dikutip Jumat (5/5/2023). Ia menjelaskan, ada dua jenis kanker yang paling sering menyerang anak, yakni kanker darah seperti leukemia atau kanker sel darah putih dan retinoblastoma atau kanker mata.
Gejala leukemia yang harus diwaspadai di antaranya, ketika anak yang biasanya aktif mendadak pucat dan lemas serta tanda-tanda pendarahan, seperti mimisan, lebam, dan bintik-bintik merah di kulit. Anak juga bisa mengeluh nyeri pada tungkai, sendi, dan lutut, serta perut yang membesar karena terjadi pembengkakan hati.
"Secara umum, biasanya kalau leukemia akut itu terlihat sekali. Anaknya mendadak terlihat sakit, lemas, malas bergerak. Ini harus diwaspadai," rincinya.
Sementara itu, gejala kanker retina mata, lanjutnya, lebih mudah untuk dikenali, yakni munculnya "mata kucing" saat mata terkena sinar. "Jadi matanya terlihat putih. Di bagian tengah mata yang hitam itu, kalau disenter, itu ada bagian yang disebut retina yang normalnya tidak memantulkan cahaya atau menjadi putih," terangnya.
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, Hikari mengatakan tidak ada skrining untuk kanker pada anak. Untuk itu, orang tua diharapkan mampu memahami gejala-gejala kanker pada anak agar bisa melakukan deteksi dini.
Ia menyebut, kanker yang dialami anak biasanya terjadi karena faktor genetik bawaan dari kedua orang tuanya dan tidak banyak dipengaruhi oleh pola hidup atau makanan tertentu. "Kanker pada anak bisa terdiagnosis sejak lahir. Jadi kalau dari lahir sudah muncul kanker, pasti bukan karena faktor lingkungan melainkan karena kelainan genetik," imbuhnya.
Meski kanker pada anak biasanya terjadi karena faktor genetik, Hikari tetap mengingatkan orang tua agar terus memastikan anak menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Pastikan juga anak berada di lingkungan yang sehat, guna menghindari paparan zat tambahan yang juga dapat menjadi pencetus kanker. (tim redaksi)
#kankerpadaanak
#leukimia
#gejalakankerpadaanak
#faktorgenetik
#deteksidini
#skriningkanker
Tidak ada komentar