Breaking News

Rawan Disisipi Upal, Warga Diimbau Tukar Uang Lebaran di Layanan Penukaran Resmi BI

Uang palsu. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Jelang Lebaran, jasa penukaran uang mulai marak. Dari yang legal melalui penukaran uang via bank, ada juga masyarakat yang memilih menukar uang di penukaran uang pinggir jalan.

Tapi, harap berhati-hati ya, sebab penukaran uang di pinggir jalan rentan terhadap peredaran uang palsu (upal). Dalam rangka antisipasi peredaran uang palsu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Polres Kudus mulai rutin menggelar patroli peredaran uang palsu pada jasa penukaran uang baru yang mulai marak di pusat keramaian sekitar Kota Kudus.

Seperti pada patroli oleh personel Samapta Polres Kudus, satu per satu jasa penukaran uang baru yang berada di sepanjang Jalan Sunan Kudus dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Kasat Samapta Polres Kudus AKP Ngatmin mengungkapkan, menjelang Lebaran biasanya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk berbuat curang.

Mereka menyisipkan pecahan uang palsu di antara uang resmi. Untuk itu patroli antisipasi uang palsu, untuk memastikan masyarakat di Kudus aman dari peredaran uang palsu. 

Meski mulai banyak jasa penukaran uang baru di wilayah hukumnya, namun hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang merasa tertipu terkait penyebaran uang palsu. "Di jasa penukaran uang, setelah kita cek kita teliti kita terawang, tidak ditemukan untuk uang mencurigakan atau uang palsu," kata AKP Ngatmin, dikutip Sabtu (8/4/2023).

Polisi meminta pada jasa penukaran uang agar jujur dalam bekerja, agar tidak menyelipkan uang palsu maupun mengurangi jumlahnya. Rencananya polisi bakal menggelar patroli rutin untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri.

"Apabila ada masyarakat yang dirugikan silahkan laporan ke Polres Kudus. Kita nanti rutin, setiap patroli URC (Unit Reaksi Cepat) Muria singgah di tempat-tempat seperti ini, untuk mengecek para jasa keuangan, masyarakat yang menukar uang biar aman harapannya seperti itu," ungkapnya.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim juga sempat mengimbau, agar masyarakat tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu. Mengingat, tidak adanya jaminan keaslian uang yang dijajakan penukaran uang di pinggir jalan.

"Kepada masyarakat, kami imbau untuk menukarkan uang tunai di BI dan titik-titik resmi. Karena terjamin keaslian dan jumlah uangnya dari pada menukar di inang-inang," ujarnya kepada awak media di Jakarta, dikutip Sabtu (8/4/2023).

Untuk mencegah peredaran uang palsu, BI terus memperkuat sinergi bersama pihak kepolisian hingga pemerintah daerah. BI juga meminta masyarakat untuk turut aktif dalam menekan peredaran uang palsu.

"Kami bekerja sama dengan pemda, kepolisian, dan pihak terkait untuk pencegahan dalam (peredaran) uang palsu," jelasnya. Pada Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun atau naik 8,22 persen dari realisasi tahun 2022. 

Layanan penukaran uang ini tersedia di 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 27 Maret 2023 sampai 20 April 2023. Antisipasi kenaikan ini mempertimbangkan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Kemudian, pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilisasi masyarakat. "BI juga mengajak masyarakat mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital," imbaunya. (tim redaksi)

#uangpalsu
#waspadaperedaranuangpalsu
#bankindonesia
#BI
#jasapenukaranuangdipinggirjaln
#transaksinontunai
#patroli
#layananapenukaranuangdibank

Tidak ada komentar