Breaking News

Perbedaan Penetapan Idul Fitri 1444 Hijriah, Ini Kata Kemenag, MUI dan Muhammadiyah



welfare.id - Meski terjadi persamaan waktu penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah antara pemerintah dan organisasi massa (ormas) Islam dan pemerintah, tapi Kementerian Agama (Kemenag) menyebut ada kemungkinan terjadinya perbedaan penetapan awal  Syawal 1444 H atau 2023 M. 


Artinya, ada kemungkinan terjadinya perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023 yang bakal ditetapkan oleh pemerintah dengan ormas Islam, salah satunya Muhammadiyah.  


Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan, kegiatan rukyatul hilal untuk Idul Fitri 1444 H akan dilaksanakan pada 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 1444 H. 


Berdasarkan perhitungan ilmu astronomi, posisi hilal hari itu berada di ketinggian antara 1-2 derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi di bawah 3 derajat.


Posisi itu masih jauh di bawah kriteria baru visibilitas (imkan) rukyah Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. 


"Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat," kata Adib, Jumat 14 April 2023. 


Meski begitu, Adib menegaskan penentuan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah tetap akan menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan dalam sidang isbat. 


Pemantauan hilal dilakukan di 123 lokasi di seluruh wilayah NKRI dan dilakukan oleh para ahli dari kantor Kemenag dan KUA di seluruh Tanah Air.  


Sebelumnya MUI pusat juga telah mengeluarkan anjuran bahwa jika terjadi penetapan awal Ramadan dan awal Syawal 1444 Hijriah, maka hendaknya tetap ditampilkan prinsip ukhuwah Islamiyah.


 Karena itu, MUI meminta umat Islam yang merayakan hari raya Idul Fitri duluan tahun ini agar tidak merayakannya secara berlebihan, jika nantinya keputusan pemerintah berbeda.


Sikap PP Muhammadiyah


Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Ramadan jatuh pada 23 Maret 2023. Kemudian Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023. 


Penetapan itu  berdasarkan hasil hisab hakiki wujudal hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 


Sedangkan untuk 1 Zulhijah jatuh pada hari Senin 19 Juni 2023. Lalu hari arafah 9 Zulhijah jatuh pada tanggal 27 Juni 2023. Sementara Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh pada Rabu 28 Juni 2023. 


”Warga Muhammadiyah punya rujukan pasti akan mengikuti apa yang jadi keputusan PP Muhammadiyah," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. 


Dia juga mengatakan keputusan penetapan Muhammadiyah ini dapat menjadi rujukan umat Islam lainnya sesuai dengan keyakinan masing-masing. 


Selain itu, Haedar menyebut adanya kemungkinan bahwa awal Idul Fitri dan Idul Adha akan terjadi perbedaan antara keputusan PP Muhammadiyah dengan ormas Islam lain dan pemerintah. 


Itu terjadi  disebabkan oleh metode yang dipakai. Meski begitu, Muhammadiyah berkomitmen untuk menghormati perbedaan itu dengan tetap saling menghormati. (Tim Redaksi)



#perbedaan

#idulfitri1444hijriah

#lebaran2023

#MUI

#kemenag

#muhammadiyah

Tidak ada komentar