Breaking News

Naik 9,89 Persen, BPS Catat Nilai Ekspor Maret USD23,5 M

 

Ilustrasi (net)


WELFARE id- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 mencapai USD23,5 miliar. Jika dibandingkan dengan Februari 2023 (month to month/ MTM), terjadi kenaikan 9,89 persen. Namun jika dibandingkan dengan posisi Maret 2022 (year to year) terjadi penurunan 11,33 persen.


Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Imam Machdi mengatakan meskipun secara bulanan nilai ekspor mengalami kenaikan, namun secara tahunan nilai ekspor mengalami penurunan setelah terus mengalami perlambatan sejak pertengahan tahun 2022. “Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan ekspor Maret secara MTM mengalami peningkatan tertinggi. Namun pertumbuhan ekspor secara MTM pada Maret 2023 tidak setinggi tahun 2022 dan 2021,” jelasnya di kantor BPS, Jakarta, Senin (17/4/2023).


Ekspor sebesar 12,79 persen secara bulanan dikarenakan adanya kenaikan ekspor minyak mentah sebesar 54,24 persen dan juga hasil minyak 28,12 persen. Untuk nilai ekspor non migas mencapai USD22,16 miliar pada Maret 2023. Angka ini menunjukan kenaikan 9,71 persen dari posisi Februari 2023, tetapi turun 11,7 persen dari posisi Maret 2022. “Kenaikan ekspor non migas 9,71 persen terhadap bulan sebelumnya karena peran beberapa komoditas pertama bahan bakar mineral (HS 27) naik 14,29 persen, logam mulia dan perhiasan/ permata (HS 71) naik 93,04 persen dan juga bijih logam, terak dan abu (HS 26) naik 52,28 persen,” tandasnya.


Bila dilihat menurut sektor, maka pada Maret 2023 secara bulanan semua sektor mengalami peningkatan nilai ekspor. Sedangan secara tahunan seluruh sektor mengalami penurunan. Sektor industri pengolahan menjadi penopang terbesar ekspor Maret 2023. Nilai ekspornya pada Maret 2023 mencapai USD16,62 miliar. Angka ini tumbuh 7,22 persen dari bulan sebelumnya dan mengalami kontraksi 13,67 persen dari posisi yang sama tahun 2022. “Peningkatan ekspor industri komoditas secara bulanan utamanya didorong oleh peningkatan komoditas barang perhiasan dan barang berharga, besi baja, barang logam lainnya, tembaga serta sepatu olah raga,” imbuhnya.


Nilai ekspor sektor tambang dan lainnya sebesar USD5,15 miliar pada Maret 2023. Angka ini menunjukan pertumbuhan 18,43 persen dari posisi Februari 2022, namun mengalami kontraksi 4,63 persen dari posisi Maret 2022. Peningkatan ekspor sektor tambang dan lainnya utamanya terjadi pada beberapa komoditas seperti batu bara, bijih tembaga, lignit, bijih zirkonium, totalum serta bijih besi. 


Nilai ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar USD380 juta pada Maret 2023. Secara bulanan terjadi pertumbuhan 11,72 persen tetapi mengalami kontraksi 12,03 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya. “Kenaikan secara bulanan utamanya disebabkan kenaikan ekspor komoditas seperti rumput laut dan ganggang lainnya, hasil hutan kayu lainnya, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, cengkeh, ikan segar/dingin hasil tangkap,” pungkasnya. (tim redaksi)


#bps

#ekspor

#ekspormaret

#neracaperdagangan

#ekonomi

Tidak ada komentar