Breaking News

Mengenal Kawasaki Disease, Penyakit yang Diderita Anak Chikita Meidy

 

Ilustrasi (net)


WELFARE.id-Mantan penyanyi cilik, Chikita Meidy belum lama ini mengungkap kalau sang anak, Javier Raesha Aditya, didiagnosis dengan kawasaki disease. Chikita mengatakan, sang anak sebelumnya sudah mengalami demam sejak tanggal 11 April 2023. Javier pun dirujuk ke rumah sakit lain agar bisa ditangani dengan cepat.


"Doain Javier ya teman-teman, Javier didiagnosa kawasaki disease oleh dokter di rumah sakit ini karena demam sudah dari 11 April. Jujur hatiku hancur dan kami dirujuk untuk pindah RS agar Javier bisa ditangani lebih cepat dengan spesialis khusus menangani kawasaki," katanya.


Meski didiagnosis dengan penyakit tersebut, Chikita tetap bertanya pada dokter spesialis anak yang sudah menangani Javier sejak kecil. Ia melakukan ini untuk mendapatkan pendapat kedua sekaligus untuk mendapatkan kepastian.


Sebenarnya, apa itu kawasaki disease? Mengutip dari Mayo Clinic, ini merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan di dinding pembuluh darah berukuran kecil hingga sedang yang membawa darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini umumnya menyebabkan peradangan pada arteri koroner yang memasok darah kaya oksigen ke jantung.


Sebelumnya, kawasaki disease disebut dengan sindrom kelenjar getah bening mukokutan. Hal ini karena juga menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan selaput lendir di dalam mulut, hidung, mata, dan tenggorokan.


Kawasaki disease bisa menyerang anak-anak dari segala usia. Namun, penyakit ini akan sangat serius juga terjadi pada anak di bawah usia 1 tahun.


Mengenai penyebabnya, ada beberapa penyebab kawasaki disease, yakni :


1. Infeksi

Gejala penyakit kawasaki mirip dengan infeksi sehingga bisa jadi penyebabnya adalah bakteri atau virus. Meski begitu, sejauh ini penyebab bakteri atau virus masih belum teridentifikasi.

Karena penyakit kawasaki tidak menular, penyakit ini juga tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Hal ini membuat kawasaki disease tidak mungkin disebabkan oleh virus saja.


2. Genetika

Anak-anak bisa saja mendapatkan penyakit kawasaki secara genetik. Ini berarti gen yang mereka warisi dari orang tua mungkin membuat mereka lebih mudah terkena kondisi tersebut.


Lantas, seperti apa gejala yang dirasakan anak jika mengalami kawasaki disease? 

Kawasaki disease bisa menyerang anak-anak, Bunda. Ada beberapa gejala yang mungkin terlihat, misalnya saja sebagai berikut:

• Demam lebih dari 39 derajat celcius selama lima hari atau lebih

• Ruam di bagian tubuh atau area genital

• Pembesaran kelenjar getah bening di leher

• Mata sangat merah tanpa cairan kental

• Bibir merah, kering, dan pecah-pecah

• Lidah sangat merah dan bengkak

• Kulit merah di telapak tangan dan kaki

• Kulit di jari kaki dan tangan yang mengelupas


Selain gejala-gejala di atas, ada pula gejala lain yang mungkin terlihat. Berikut deretannya:

• Sakit perut

• Diare

• Sifat lekas marah

• Nyeri sendi

• Muntah


Anak-anak dengan demam tinggi selama lima hari atau lebih yang kurang dari empat tanda dan gejala di atas mungkin memiliki penyakit kawasaki yang tidak lengkap. Anak-anak dengan kawasaki inkomplit ini masih berisiko mengalami cedera arteri koroner dan masih membutuhkan pengobatan dalam waktu 10 hari sejak timbulnya gejala.


Untuk mengatasinya, anak yang mengidap kawasaki disease harus dirawat di rumah sakit karena bisa menyebabkan komplikasi serius. Perawatannya pun harus dimulai sesegera mungkin.


Ada dua jenis pengobatan utama untuk kawasaki disease. Merangkum dari NHS, berikut ini deretannya:

1. Aspirin

Anak mungkin akan diberikan resep aspirin oleh dokter ketika mereka mengidap penyakit kawasaki. Ini merupakan salah satu dari beberapa alasan aspirin direkomendasikan oleh anak di bawah 16 tahun.

Aspirin adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini digunakan untuk kawasaki disease karena:

• Dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan

• Dapat membantu mengurangi suhu tubuh

• Pada dosis tinggi, aspirin bisa mengurang pembengkakan

• Pada dosis rendah, aspirin bisa mencegah pembentukan gumpalan darah

Dosis tinggi aspirin akan diberikan sampai suhu tubuhnya menurun, Bunda. Kemudian, anak akan diresepkan aspirin dosis rendah pada 6 sampai 8 minggu setelah dimulainya gejala.


2. Imunglobulin intravena (IVIG)

IVIG adalah larutan antibodi yang diambil dari donor sehat yang disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Antibodi sendiri merupakan protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan organisme pembawa penyakit.

Penelitian menunjukkan bahwa IVIG dapat mengurangi demam dan risiko masalah jantung. Setelah anak diberi IVIG, gejalanya akan membalik dalam 36 jam. Jika suhu tubuh tidak membaik, anak mungkin akan diberikan IVIG dosis kedua. (tim redaksi)


#kawasakidisease

#penyakitpadaanak

#ciricirikawasakidisease

#gejalakawasakidisease

#parenting

Tidak ada komentar