Komentari Pendeta Hindu India Rebut Makkah, Anggota DPR RI: Umat Islam Jangan Terprovokasi
Pendeta Hindu India Yati Narsinghanand yang sangat anti Islam karena meminta pengikutnya menyerang dan merebut Makkah.
WELFARE.id-Provokasi yang dilakukan Pendeta Hindu India Yati Narsinghanand soal seruan merebut dan menyerang Makkah jadi perhatian serius umat Muslim.
Tapi, umat Islam terutama di Indonesia tidak perlu terprovokasi dengan pernyataan sampah yang tidak berguna tersebut.
Penegasan itu diungkapkan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay yang meminta amal sosial lain dalam bentuk zakat, infaq dan sodaqoh perlu ditingkatkan oleh seorang muslim.
Dan bukan merespons pernyataan sampah yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan Pendeta Hindu India Yati Narsinghanand tersebut.
”Jadi biarkan orang lain yang menilai bahwa umat Islam adalah agama yang damai dan penuh kasih sayang. Bukan agama permusuhan dan pertikaian," terangnya, Kamis 13 April 2023.
Saleh juga mengatakan kalau pernyataan provokatif yang dilakukan Yati Narsinghanand salah satu bentuk Islamophobia.
Bahkan, kata Saleh juga, ini bukan yang pertama dilakukan Yati Narsinghanand melakukannya tapi sudah sering melontarkan ceramah-ceramah anti-Islam.
Tapi, meski melukai umat Muslim tapi pernyataan-pernyataan pendeta Hindu itu tidak akan mengurangi kehormatan Islam.
Faktanya, sampai hari ini agama Islam tetap ada bahkan pengikutnya makin banyak. Jadi, para pembenci Islam tidak akan menurunkan iman dan keyakinan umat Islam.
Tapi Saleh juga meminta Pemerintah India segera memeriksa Yati. Lantaran pendeta Hindu itu telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan terhadap agama lain.
Tindakan ini bertentangan norma toleransi dan kerukunan antar umat beragama tapi memprovokasi yang berujung perpecahan.
Tindakan Yati, kata Saleh lagi, bertentangan International Covenant on Civil and Political Rights atau ICCPR tentang Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
”Jadi jangan sampai tindakan orang per orang seperti ini menimbulkan kesenjangan antara masyarakat terutama di Indonesia dan di India," paparnay juga.
Sementara itu, organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia yakni PBNU juga bersuara terkait penyataan Yeti yang memprovokasi tersebut.
"Kita menyayangkan pernyataan pendeta Hindu di India itu. Sangat berbahaya bagi perdamaian dunia, provokatif dan tidak waras," ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, Kamis 13 April 2023.
Menurutnya, kebebasan beragama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak asasi manusia.
Fahrur juga mengatakan kebebasan beragama bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
"Kita berharap jaminan perlindungan terhadap keamanan kaum Muslimin India dari segala diskriminasi, prasangka, dan kekerasan sistematis," terang Fahrur juga.
Karena itu, Fahrur berharap umat Hindu dan Muslim di India bisa hidup berdampingan dan dapat saling membangun komunikasi untuk menjaga perdamaian.
Untuk diketahui, Rabu 12 April 2023, Yati Narsinghanand yang dikenal sebagai pendeta kuil Hindu Dasna di Ghaziabad memprovokasi dalam pidatonya.
Dia menyerukan umat Hindu untuk mengambil sikap terhadap umat Muslim dan melakukan upaya merebut Mekah yang merupakan tempat yang diduga sebagai lokasi kuil Mahadev berada.
"Hindu Rashtra adalah sebuah impian, kita tidak hanya akan merebut tapi juga Mekah ... Sungai Gangga Mahadev mengalir dalam bentuk Zam Zam di sana," ucap Narsinghanand.
Yati Narsinghanad merupakan anggota sayap kanan Hindu yang terkemuka di India dan sejak lama dikenal karena komentar-komentar anti-Islam di negaranya. (tim redaksi)
#provokasi
#pendetahinduindia
#rebutmakkah
#serangmakkah
#DPRRI
#PBNU
#janganterprovokasi
Tidak ada komentar