Breaking News

Jelang Lebaran Kasus Covid Naik Lagi, Masyarakat Diminta Patuhi Prokes

 



WELFARE.id-Jelang Idul Fitri 1444 H terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Namun, meski terjadi tren kenaikan kasus, situasi saat ini terhitung terkendali. Karena masih berada di bawah indikator Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. "Untuk COVID-19 sendiri menjelang hari raya Idul Fitri, memang ada tren peningkatan kasus ya. Sudah menyentuh 900-an," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu dikutip Selasa (18/4/2023).


"Kami harapkan dengan patuh, mereka melakukan booster, sekalipun ada peningkatan kami harapkan itu aman, bisa melindungi masyarakat," tambahnya.


Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan demi pencegahan COVID-19 selama masa mudik dan Hari Raya Idul Fitri 2023. “Antisipasinya supaya ini tidak menyebar, sebetulnya namanya protokol kesehatan itu harus menjadi perilaku baru,” kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.


Protokol kesehatan yang paling sederhana yakni memakai masker di keramaian, utamanya ketika berada di ruang tertutup. Misalnya, ketika menghadiri acara buka bersama atau silaturahmi. Jika sedang tak enak badan, disarankan untuk lebih banyak beristirahat, tidak memaksakan diri bertemu dengan orang lain, apalagi berada di keramaian. Jika terpaksa harus bepergian, masker harus selalu digunakan.


Apabila mampu, upayakan mudik menggunakan kendaraan pribadi. Disarankan pula mudik lebih awal untuk menghindari keramaian pemudik.


Sesampainya di kampung halaman, katanya, usahakan tak buru-buru melakukan kontak langsung dengan orang lain, apalagi orangtua. Bersihkan badan terlebih dahulu untuk memastikan diri sendiri tidak membawa virus yang bisa menular ke orang lain. “Kalau sudah sampai di kampung halaman ya jangan langsung ketemu kakek neneknya, jangan langsung dipeluk cium. Mandi dulu, bersih-bersih, terus lihat kondisi kita sehat atau enggak, pakai masker dari agak jauh dulu, sampai pastikan enggak ada apa-apa,” tukasnya.


Tak kalah penting, masyarakat diminta menjaga kondisi kesehatan selama Ramadhan, makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Upaya ini dinilai efektif untuk meningkatkan imun.


Dicky mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus menjadi kesadaran dan gaya hidup baru setiap orang. Ini penting mengingat pemerintah telah menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).


Belum lagi, virus corona terus bermutasi menciptakan subvarian-subvarian virus baru yang berpotensi menurunkan imun tubuh. Oleh karenanya, masyarakat yang belum vaksin didorong segera melakukan vaksinasi. Bagi yang sudah vaksin, diharapkan segera mendapatkan vaksin booster. "Bagaimana personal hygiene atau family hygiene, ini yang harus jadi perilaku baru," tandasnya.


Untuk mencegah melonjaknya kasus COVID-19 terutama varian baru Kemenkes melakukan peningkatan surveilens terutama testing dan tracing. Kemudian surveilens genomic juga akan dilakukan.  "Jadi 49 laboratorium yang sudah bisa genomic, tentu kita tingkatkan. Kita harapkan semua kasus yang masuk ke rumah sakit, kita ambil sampelnya dan kita periksa," papar Maxi.


Kedua adalah kesiapan rumah sakit. "Saya kira siap, sangat siap untuk melakukan, termasuk kesiapan untuk obat. Jadi kita bersyukur juga dibantu dapat hibah dari Amerika dan Australia," terang Maxi.


Lebih lanjut Maxi menjelaskan jika pihaknya telah mengantisipasi kesiapan stok tempat tidur.  Ketiga, langkah antisipasi peningkatan kasus selanjutnya adalah vaksinasi dan booster COVID-19. "Kita harapkan booster terus kita lakukan. Sampai ke masyarakat untuk dilakukan," tegasnya.


Lebih lanjut Maxi mengungkapkan jika vaksin di jalur mudik sudah disiapkan.  "Di setiap posko disiapkan. Kalau ada yang belum booster, supaya tidak menghalangi dia, (karena) ada persyaratan kita harapkan dibooster di posko-posko," pungkasnya. (tim redaksi)


#covid

#covid19

#covidnaiklagi

#prokes

#mudik

Tidak ada komentar