Breaking News

Dokumen Rahasia Pentagon Diduga Bocor, Terungkap NATO Nyaris Perang dengan Rusia

Bendera NATO. Foto: Ilustrasi/ Reuters

WELFARE.id-Konflik Ukraina-Rusia kini sudah merembet ke NATO. Rusia-NATO bahkan sudah nyaris perang tahun lalu, setelah jet tempur Moskow hampir menembak jatuh pesawat mata-mata Inggris. 

Melansir Washington Post, Senin (10/4/2023), hal itu terungkap dari laporan yang diduga bocor. Dokumen rahasia Pentagon tersebut mencatat, insiden "hampir perang" itu terjadi pada akhir September 2022.

Dalam laporan itu juga disebutkan, bahwa pada Oktober 2022, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memberi tahu Parlemen tentang insiden itu. Namun, saat itu, Moskow menyalahkan masalah teknis dan London menerima penjelasan tersebut. 

Inggris, berdasarkan laporan Pentagon yang bocor itu mengatakan, pada Oktober lalu bahwa pesawat itu telah dicegat oleh dua pesawat tempur Su-27 Rusia di atas Laut Hitam, dengan salah satu dari mereka melepaskan rudal di dekat pesawat Inggris. Menurut laporan Washington Post, insiden tersebut berpotensi memicu Pasal 5 Perjanjian NATO, kemungkinan mengarah pada keterlibatan langsung pasukan NATO dalam konflik di Ukraina, atau bahkan konflik langsung antara Moskow dan blok militer Barat. 

Masih menurut laporan Washington Post, baik Amerika Serikat (AS), Inggris, maupun Rusia tidak mengomentari isi dokumen yang bocor itu. Dokumen itu juga menyatakan bahwa AS mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap misi pengintaian di wilayah Laut Hitam dan khususnya mengatakan kepada Angkatan Udaranya untuk menjauh dari Semenanjung Crimea. 

Sebuah peta yang terdapat dalam dokumen tersebut menunjukkan beberapa garis yang ditarik di atas bagian Laut Hitam untuk menandai area di mana pesawat pengintai Amerika dapat dan tidak dapat terbang. Salah satunya berjarak sekitar 12 mil laut lepas pantai Crimea—jarak yang menandai perairan teritorial suatu negara di bawah hukum internasional. 

Menurut media AS tersebut, ada indikasi bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diduga telah memerintahkan Angkatan Udara AS untuk menjauhkan pesawat mereka dari Semenanjung Crimea. Lebih lanjut, dokumen itu mengatakan tidak seperti Prancis dan Inggris yang melakukan penerbangan pengintaian berawak di atas Laut Hitam, AS mengandalkan drone, termasuk RQ-4 Global Hawk, RQ-170 Sentinel, dan MQ-9 Reaper. 

Beberapa penerbangan tak berawak semacam itu dilakukan AS setiap bulan. Pada bulan Maret lalu, Pentagon menuduh pilot Rusia terbang sembrono dan mengeklaim bahwa salah satu jet Rusia telah menabrak baling-baling pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS, menyebabkannya jatuh ke Laut Hitam. 

Rusia membantah jet tempurnya telah menabrak drone AS atau menggunakan senjata untuk melawannya. Moskow juga mengatakan pesawat AS terbang dengan transponder dimatikan di zona larangan terbang yang dinyatakan oleh militer Rusia. 

Sebuah video yang diduga diambil oleh drone Amerika menunjukkan jet tempur Sukhoi Su-27 berdengung di atasnya dan diduga mengeluarkan bahan bakar dalam prosesnya. Menurut CNN, Pentagon telah mengalihkan rute penerbangan drone pengintai di atas Laut Hitam setelah insiden tersebut.

Salah satu dokumen khusus menampilkan bahwa AS dan NATO sedang melatih dan melengkapi sembilan dari 12 brigade tempur baru Ukraina dan memperkirakan bahwa enam di antaranya bakal siap pada akhir Maret sementara tiga sisanya pada 30 April. Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon sejauh ini menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan kebocoran dokumen tersebut dan mencoba menghapusnya dari internet.

Sementara itu, Penasehat Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan via telegram bahwa dokumen tersebut sengaja dibocorkan oleh pihak Rusia. Menurutnya, dokumen itu tidak autentik dan "tidak berkaitan dengan rencana nyata Ukraina. 

Dokumen itu, lanjut dia, dibuat berdasarkan "jumlah informasi fiktif yang besar." "Rusia sedang mencari cara untuk menyita informasi, mempengaruhi rencana skenario serangan balik Ukraina," ujarnya.

Menurutnya, itu adalah cara Rusia untuk menimbulkan keraguan, kompromi terhadap rencana sebelumnya, dan menakut-nakuti lewat kewaspadaan mereka. "Tetapi ini hanya permainan standar intelijen Rusia dan tidak lebih. Ini tidak ada kaitannya dengan rencana sesungguhnya Ukraina," ucapnya lagi.

Menanggapi bocornya dokumen Pentagon itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku tak kaget dengan bocornya rencana perang AS dan NATO di Ukraina. Melansir cnn, Senin (10/4/2023), Peskov mengatakan Moskow sudah menyadari bahwa AS dan NATO terlibat dalam perang di Ukraina sejak lama.

"Kami tidak ragu sedikit pun mengenai keterlibatan langsung atau tidak langsung AS dan NATO dalam konflik antara Rusia dan Ukraina," sindirnya. Ia memprediksi, tingkat keterlibatan ini meningkat secara bertahap. 

"Kami mengawasi proses ini. Ya, tentu saja, itu membuat keseluruhan cerita lebih rumit namun itu tidak bisa memengaruhi hasil akhir dari operasi khusus (Rusia)," imbuhnya. (tim redaksi)


#dokumenrahasiapentagonbocor

#rusiaNATOhampirperang

#amerikaserikat

#konflikrusiaukraina

#moskow

#kebocorandokumen

Tidak ada komentar