Breaking News

Brimob Kini Punya Sarana Wind Tunnel Terbesar di Asia Tenggara

Wind tunnel milik Brimob (net)

WELFARE.id-Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri kini memiliki sarana wind tunnel atau terowongan angin yang terbesar se-Asia Tenggara.

Wind tunnel tersebut merupakan sarana yang dapat mempermudah jajaran Brimob untuk meningkatkan keterampilan dan melakukan pelatihan terjun payung. Sarana pelatihan terjun payung serta gedung tersebut baru saja diresmikan Komandan Korps (Dankor) Brimob Komjen Anang Revandoko di Gedung Tan Satrisna, Cikeas, Jawa Barat. "Ini adalah sarana bagaimana mengelola kemampuan, keterampilan anggota Korps Brimob Polri sehinggga menjadi terampil dan profesional," katanya dikutip Rabu (5/4/2023).

Dia mengklaim Wind Tunnel tersebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara.

Wind tunnel tersebut berbentuk tabung yang dikelilingi kaca cukup tebal. Di samping tabung tersebut terdapat juga ruangan kontrol untuk mengatur kencangnya udara yang dialirkan agar orang dapat melakukan simulasi terjun payung dalam terowongan angin tersebut. 

Sebelum Brimob memiliki alat wind tunnel, jajaran Polri yang harus berlatih keahlian terjun payung harus pinjam fasilitas dari negara tetangga. Sebab, fasilitas di Indonesia masih sangat terbatas. Ia pun turut berbangga karena wind tunnel Polri tersebut lebih maju dan sudah menggunakan teknologi terbaru dibandingkan milik Malaysia dan Singapura.

Kepala Sekolah Terjun Payung Polri Kompol Anjiel Fauzi mengaku sampai harus ke negara tetangga untuk mempelajari keahlian terjun payung sebelum Brimob memiliki wind tunnel sendiri. Anjiel yang juga personel Brimob mulai belajar keahlian terjun payung sejak tahun 2010. Saat itu, ia bahkan harus belajar sampai ke Malaysia dan Singapura. “Kita untuk menjadi mahir apalagi menjadi ahli dan terampil itu sangat membutuhkan biaya yang luar biasa sekali karena kita harus pergi ke luar negeri, karena fasilitas saat itu kita belum punya,” ujarnya.

Anjiel mengatakan, keahlian terjun payung harus dilatih secara rutin dan berkesinambungan. Pelatihan yang dilakukan juga tidak sembarangan karena harus didampingi pelatih yang sudah ahli. Pengawas dan Pengendali Wind Tunnel Korps Brimob itu mengatakan, pihaknya turut mengajarkan keahlian terjun payung dengan lisensi dari negara Jerman dan Rusia. Alat wind tunnel tersebut juga, mampu dioperasikan secara nonstop 24 jam. “Sudah kami coba, pada saat uji coba dan uji fungsi, selama 1 bulan full bermain 8 jam, 16 jam, dan 24 jam nonstop, untuk pada saat latihan untuk sekitar 30 orang untuk para pelatih-pelatih yang kami dididik di sini degan lisensi dari Jerman dan Rusia,” terangnya. 

Wind tunnel Polri tersebut memiliki kapasitas maksimal dimasuki sekitar 10 orang. Tabung raksasa itu memiliki diameter lebih kurang 4,8 meter. (tim redaksi)


#brimob

#windtunnel

#cikeas

#tansatrisna

#simulatorterjunpayung


Tidak ada komentar