Breaking News

Bom Meledak Saat Diskusi, Blogger Militer Rusia Tewas

Ledakan di kafe saint Petersburg

WELFARE.id-Vladlen Tatarsky, seorang blogger militer Rusia terkemuka, tewas dalam ledakan di sebuah kafe di kota terbesar kedua Rusia Saint Petersburg.

"Satu orang tewas dalam insiden itu. Dia adalah koresponden militer Vladlen Tatarsky," kata kementerian itu di Telegram, dilansir AFP, Senin (3/4/2023).

Ledakan tersebut juga menyebabkan puluhan pengunjung kafe tersebut terluka. "Enam belas orang terluka," tambahnya.

Kantor berita TASS mengutip sumber penegak hukum yang mengatakan ledakan itu "disebabkan oleh alat peledak rakitan yang disembunyikan di dalam patung yang diberikan kepada Tatarsky sebagai hadiah".

Saat kejadian, Vladlen dikabarkan sedang bertemu dengan anggota masyarakat rekan diskusinya. Kemudian, seorang wanita memberinya sebuah kotak berisi patung dirinya yang kemudian meledak dan membuatnya tewas.

Tatarsky, yang bernama asli Maxim Fomin, memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram dan mendukung kampanye Rusia di Ukraina. Ledakan terjadi di "Street Food Bar No. 1" di pusat kota.

Sebuah kelompok bernama Cyber Front Z, yang menyebut dirinya di media sosial sebagai "pasukan informasi Rusia", mengatakan telah menyewa kafe untuk malam itu. "Ada serangan teroris. Kami mengambil langkah-langkah keamanan tertentu tetapi sayangnya itu tidak cukup," kata kelompok itu di Telegram.

"Belasungkawa kepada semua orang yang mengenal koresponden perang yang luar biasa dan teman kami Vladlen Tatarsky," katanya.

Tatarsky berusia 40 tahun itu berasal dari wilayah Donetsk di Ukraina timur, yang diklaim Rusia telah dianeksasi dan saat ini sebagian besar dikuasai oleh pasukan Rusia.

Kementerian dalam negeri mengatakan polisi dipanggil ke lokasi ledakan pada pukul 18:13 (1513 GMT) dan penyelidik sedang bekerja di tempat kejadian.

Pihak Rusia menyalahkan dan menuding Ukraina di balik insiden ini. Seorang pejabat terkemuka Rusia menuding Ukraina, tanpa memberikan bukti. Seorang penasihat Presiden Ukraina mengatakan "terorisme domestik" sedang pecah di Rusia.

Sementara, Denis Pushilin, pemimpin yang dipasang Moskow dari bagian Provinsi Donetsk Ukraina yang diduduki Rusia, menyatakan secara terbuka bahwa Ukraina yang harus disalahkan. "Dia dibunuh dengan keji. Teroris tidak bisa melakukan sebaliknya. Rezim Kiev adalah rezim teroris. Itu harus dihancurkan, tidak ada cara lain untuk menghentikannya," katanya.

Terpisah, Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Ukraina, menulis di Twitter bahwa itu hanya masalah waktu - "seperti pecahnya abses yang matang" - sebelum Rusia dikonsumsi terorisme domestik. "Laba-laba saling memakan di dalam toples," katanya.

Kematian Tatarsky menyusul pembunuhan Darya Dugina Agustus lalu, putri seorang ultra-nasionalis terkemuka, dalam serangan bom mobil di dekat Moskow.

Dinas Keamanan Federal Rusia menuduh dinas rahasia Ukraina melakukan serangan itu, yang disebut Putin "jahat". Ukraina membantah terlibat. (tim redaksi)

#VladlenTatarsky
#ripvladlentatarsky
#SaintPetersburg
#rusia
#blogger

Tidak ada komentar