Breaking News

123 Juta Orang Diprediksi Mudik ke Kampung Halaman, Terbanyak ke Jatim dan Jateng

Pemudik. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Masyarakat yang mudik di momen Lebaran tahun ini diperkirakan capai 123 juta orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup tinggi dibanding pergerakan orang pada arus mudik 2022 lalu. 

Dari jumlah itu, pemudik Jawa Timur paling banyak. Disusul Jawa Tengah, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Menurut Kasubdit Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Rudi Irawan, pihaknya telah melakukan survei terkait perkiraan perjalanan mudik secara nasional mendatang. 

Hasilnya, akan ada peningkatan besar perjalanan mudik tahun lalu. "Kami melakukan survei potensi pergerakan secara nasional. Di tahun ini, sebanyak 123 juta orang secara nasional akan melakukan perjalanan. Di tahun sebelumnya, 85 juta. Jadi memang 2022 itu bahwa kita diperbolehkan mudik, tapi pada saat kami melakukan survei hanya 85 juta orang yang melakukan perjalanan secara nasional. Di tahun 2023 ini kami lihat di sini naik hampir 45 persen dari tahun sebelumnya,” paparnya kepada wartawan, dikutip Rabu (5/4/2023).

Untuk ke luar Jawa, Sumatera Utara tercatat sebagai daerah asal pemudik paling tinggi. "Kami lihat Jawa Timur merupakan daerah asal yang paling tinggi. Memang di Jawa Timur itu setelah Lebaran, banyak warga menggunakan untuk kegiatan wisata. Jadi memang secara hasil survei, Jawa Timur tertinggi. Setelah itu ada Jawa Tengah, Jabotabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara,” rincinya.

Terkait penggunaan moda transportasi, sebagian besar pemudik memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Dari total pemudik dengan kendaraan pribadi, penggunaan sepeda motor tercatat cukup tinggi.

"Kalau kita lihat di sini, pemilihan moda, hampir 22 persen memilih menggunakan kendaraan pribadi. Sebanyak 20 persen menggunakan sepeda motor. Yang lainnya menggunakan angkutan umum seperti kereta api, bus, maupun kapal laut dan pesawat udara,” terangnya lagi.

Lebih jauh ia menambahkan, puncak arus mudik, awalnya diperkirakan terjadi pada tanggal 21 April atau H-1 Idul Fitri. Namun, seiring adanya kebijakan pemerintah terkait cuti bersama, diharapkan puncak arus mudik tidak terfokus pada satu hari itu saja.

"Sebelum adanya kebijakan cuti bersama digeser ke tanggal 19 dan 20, kami lihat bahwa puncak arus mudik itu akan (terjadi) H-1, tanggal 21 April, hari Jumat sebesar 18,7 juta orang,” imbuhnya. Namun, prediksi tersebut dianulir, setelah melihat hasil survei.

Menurutnya, dengan cuti lebih awal, diharapkan tidak terjadi lagi puncak tunggal di tanggal 21. "Jadi kami harapkan masyarakat sudah melakukan perjalanan lebih awal, sehingga tanggal 19 malam mungkin sudah ada yang melakukan perjalanan,” harapnya.

Hal serupa juga diharapkan terjadi pada arus balik. Jika melihat kalender, jelas dia, kemungkinan arus balik akan terbagi menjadi dua gelombang yakni pekan pertama dan kedua Idul Fitri.

"Kami juga berusaha untuk menghindari puncak arus baliknya. Survei itu akan terjadi pada H+2, tanggal 25 April. Namun kami juga masih memprediksi bahwa minggu berikutnya itu masih akan terjadi puncak. Karena kita lihat tanggal 1 (Mei) itu masih libur nasional, yaitu Hari Buruh. Jadi ada dua perkiraan puncak balik yaitu minggu pertama di H+2 dan selanjutnya tanggal 30 April dan 1 Mei masih ada orang yang melakukan arus balik,” bebernya lagi.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat hingga Senin lalu, pukul 07.00 WIB telah menjual tiket sebanyak 1.419.277 kursi dari total 3.065.000 kursi kereta api jarak jauh (KAJJ) yang disediakan untuk masa angkutan Lebaran 2023. "Angkutan Lebaran 2023 akan kami laksanakan dalam waktu 19 hari yaitu mulai 14 April sampai dengan 2 Mei 2023. Sampai dengan hari ini, 3 April jam 07.00, dari 3.065.000, sudah terjual 1.419.277 tempat duduk atau 49 persen," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, dikutip Rabu (5/4/2023).

Ia menambahkan, jika dilihat dari tingkat penjualan, maka H-3 (Lebaran) sampai H-1 ini sudah cukup padat. Lalu, pada H+1 (Lebaran) dan H+2 ini juga padat dan biasanya ini nanti sambil berjalan akan melakukan penambahan pembelian tiket," lanjutnya.

Didiek juga merinci, secara total, KAI Group menyediakan total 6.936.532 tempat duduk untuk KAJJ dan KA lokal untuk angkutan Lebaran 2023 terdiri atas kelas eksekutif sebanyak 987.380 tempat duduk (14 persen), kelas bisnis 137.600 tempat duduk (2 persen), dan kelas ekonomi 5.881.522 tempat duduk (84 persen). Adapun rinciannya, dari 6.936.532 tempat duduk itu, sebanyak 4.076.488 tempat duduk berasal dari induk perusahaan dan 2.860.044 tempat duduk dari anak perusahaan.

Lebih lanjut, kata Didiek, dari 4.076.488 tempat duduk tersebut, rinciannya sebanyak 3.065.404 untuk KAJJ dan 1.011.084 untuk KA lokal. Sedangkan, 2.860.044 tempat duduk terdiri atas 2.701.644 tempat duduk untuk KCI dan 158.400 tempat duduk untuk Railink.

"Posisi di tahun 2023 dengan total penyediaan tempat duduk 6,9 juta ini mengalami kenaikan dibandingkan angkutan yang baru diselesaikan kemarin (Natal dan Tahun Baru 2022) sekitar 6,5 juta atau naik sekitar 7,2 persen. Sementara kalau kami bandingkan dengan realisasi angkutan Lebaran tahun lalu (2022) naiknya 26,8 persen," tuntasnya. (tim redaksi)


#pemudik

#momenlebaran2023

#perkiraanlonjakanpemudik

#cutibersama

#puncakarusmudik

#puncakarusbalik

Tidak ada komentar