Breaking News

Wisata Minat Khusus, Menanti Durian Jatuh di Sarido Saribulan

Paket wisata durian jatuh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Foto: Istimewa/ Dok.Padangkita

WELFARE.id-Menikmati alam terbuka, sembari menggelar tikar di kebun durian, bisa jadi pengalaman wisata yang boleh dicoba. Tentu saja, cocok untuk kamu penikmat buah berduri ini.

Pelaku pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menawarkan paket wisata seputar durian kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. Paket mulai dari makan buah durian segar hingga menunggu buah durian jatuh dari pohonnya. 

"Kami menyediakan varietas buah durian sesuai pesanan wisatawan mulai dari durian jenis kunik, kambuik, jantuang, taruang, manggi dan lainnya," kata pelaku wisata yang juga pemilik Delima Home Stay di Pesisir Selatan, Aciak di Painan, dikutip Sabtu (4/3/2023). 

Khusus paket wisata menunggu buah durian jatuh dari pohonnya, diberikan tergantung pesanan dari wisatawan apakah satu hari, dua hari atau lebih. 

"Pada musim durian beberapa tahun lalu, saya juga pernah mendapatkan tiga paket wisata menunggu durian jatuh dari pohon ini," jelasnya. Harga paket tergantung dari kesepakatan dengan masing-masing wisatawan. 

Ada harga awal yang ditawarkan tetapi bisa dinego. "Bagi kami yang penting dapat untung dan wisatawan nyaman," imbuhnya.

Khusus paket menunggu buah durian, pihaknya memastikan keselamatan wisatawan sebagai hal utama, karena menunggu buah durian dilakukan di area perbukitan. "Saya sebagai penyedia jasa tidak akan melepaskan wisatawan begitu saja, namun akan mendampingi mereka hingga selesai," terangnya.

Ia mengaku paket wisata minat khusus ini telah ia kembangkan sejak 2014 sebagai upaya memberikan wisatawan alternatif berlibur sesuai selera. Selain seputar buah durian, paket wisata lain berupa permainan tradisional, mencari belut, hingga menarik pukat tepi dan kegiatan unik lainnya yang diminati wisatawan.

"Hingga saat ini ekonomi andalan masyarakat di Nagari Salido Saribulan ini adalah petani dan juga berkebun. Namun sebagian besarnya adalah berkebun dengan tanaman unggulannya durian, disusul dengan kopi,” ungkap Indra Bhakti, warga setempat.

Ia menjelaskan, pohon durian yang tumbuh dan berkembang saat ini rata-rata ditanam oleh orang tua-tua dulu. Sebagian besar dari mereka itu sudah meninggal dunia.

"Menanam durian merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh orang tua-tua dulu di nagari ini. Karena menjadi budaya atau kearifan lokal, sehingga tidak ada keluarga yang tidak memiliki batang durian di nagari ini. 

Kalaupun tidak memiliki lahan yang luas sehingga berhektar-hektar, setidak-tidaknya ada sebanyak 5 batang. Makanya bagi kami di kampung ini, tidak harus membeli durian pula bila ingin memakan durian, terutama sekali disaat musim durian,” ucapnya.

Indra yang juga aktif sebagai penggiat wisata yang tergabung pada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Sarasah Kamumuan Salido Sari Bulan itu berharap, agar potensi durian yang dimiliki oleh nagari itu bisa dikenal luas oleh masyarakat umum, atau tidak hanya dikalangan pedagang saja. 

"Ini saya harapkan agar nagari ini tidak hanya diburu pedagang saja disaat musim durian tiba, tapi juga oleh masyarakat umum dari berbagai daerah untuk datang dan berkunjung menikmati buah durian langsung dari batangnya,” imbuhnya.

Menurutnya, durian bibit lokal atau durian kampung yang sudah berumur rata-rata di atas 30 tahun memiliki ciri khas tersendiri. "Ada tiga jenis durian yang menjadi keunggulan dan ciri khas di nagari ini yang diburu oleh pembeli. 

Diantaranya durian kambuik, durian kunyit, dan durian banta. Tiga jenis itu ada bibit lokal yang dikembangkan secara turun-temurun yang hingga saat ini masih tetap bertahan," bebernya.

Ia menyebut, tiga jenis itu memiliki cita rasa yang berbeda, namun bagi yang pernah mencicipinya akan menjadi ketagihan. "Agar tidak terkecoh, maka si pembeli bisa langsung datang ke rumpunnya di saat musim durian tiba,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Sarasah Kamumuan Salido Saribulan Yuda Rahayu Putra, menambahkan, durian merupakan salah satu potensi yang bisa digarap di nagari itu untuk dikembangkan menjadi wisata minat khusus. 

"Karena tidak semua nagari yang bisa dikembangkan menjadi kawasan minat khusus, maka peluang potensi yang ada di nagari Salido Saribulan ini harus dioptimalkan pengelolaannya. Salah satu peluang itu adalah melalui pengembangan wisata minat khusus memetik durian secara langsung pada lahannya,” harapnya. (tim redaksi)

#wisatadurianjatuh
#kabupatepesisirselatansumbar
#sumaterabarat
#wisataminatkhusus
#memetikdurian
#kearifanlokal

Tidak ada komentar