Breaking News

Telinga Sering Berdenging, Alarm Penyakit Ringan hingga Serius

Telinga berdenging terus menerus. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Tinnitus atau suara berdenging di telinga ternyata bisa jadi indikator penyakit ringan hingga serius. Setiap orang pasti pernah merasakan telinga berdenging.

Melansir dari WebMD, Sabtu (4/3/2023), seringkali telinga berdenging membuat pengidapnya mendengar suara dering, dengung, desis, kicau atau suara tak nyaman dari dalam telinga. Jika telinga berdenging timbul secara terus menerus, hal itu patut kamu waspadai.

Berikut beberapa penyakit serius yang terjadi akibat telinga berdenging:

1. Tumor

Salah satu penyebab utama mendengar suara dering mungkin adalah perkembangan tumor kranial. Neuroma Akustik adalah istilah medis untuk tumor jinak yang berkembang di saraf yang menghubungkan telinga ke otak.

Karena gangguan sinyal dan aliran darah, seseorang mungkin mendengar suara dering, kesulitan menyeimbangkan, atau kehilangan pendengaran.

2. Pertumbuhan Abnormal di Telinga Tengah

Konsultan THT, Rumah Sakit CK Birla Anish Gupta mengatakan, terkadang pertumbuhan abnormal tulang di telinga tengah menyebabkan gangguan pendengaran. Tinnitus mungkin merupakan gejala paling awal yang harus diwaspadai. 

3. Gangguan pada Arteri atau Vena

Jika seseorang sering mengalami bunyi dengung, hal ini mungkin juga disebabkan karena darah memberikan tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah karena menderita penyakit seperti hipertensi, pengerasan pembuluh darah ataupun plak, penumpukan (atherosclerosis), penonjolan pembuluh darah atau aneurisma. Aneurisma sebenarnya sering terjadi di aorta, otak, belakang lutut, usus, atau limpa. 

Meski penyakit ini sering tidak memiliki gejala sampai pecah. Namun, jika aneurisma pecah, maka bisa mengakibatkan pendarahan internal, stroke, dan terkadang bisa berakibat fatal lainnya. 

4. Gangguan Tiroid (Hipotiroidisme)

Meski hipertiroidisme jarang terjadi dan kemungkinan mempengaruhi sistem pendengaran lebih sedikit. Akan tetapi, tiroksin membantu perkembangan sistem pendengaran dan ketika tubuh memproduksi kurang dari jumlah tiroksin yang dibutuhkan, itu juga mempengaruhi kemampuan pendengaran. 

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya 50 persen dari mereka yang menderita hipotiroidisme mengalami tinnitus. Sehingga dapat kehilangan kemampuan pendengarannya jika tindakan tepat waktu tidak dilakukan.

5. Kadar Hemoglobin Rendah atau Anemia

Biasanya zat besi membantu mengangkut darah beroksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan arteri memompa lebih keras. 

Dalam kasus seperti itu, jantung berfungsi lebih keras dan mereka yang terkena dampak dapat mendengar detak jantung atau denyut nadinya. "Jenis ini disebut tinitus berdenyut. Orang seperti itu juga rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan jantung,” kata  Gupta. (tim redaksi)

#tinnitus
#telingaberdenging
#indikatorpenyakit
#risikostroke
#risikojantung
#penghubungsarafkeotak

Tidak ada komentar