Breaking News

Selama Ramadan Jam Tidur Berubah, Ini Tips Buat yang Ngantuk saat Jalani Ibadah Puasa

Ilustrasi seorang muslimah mengalami perubahan waktu tidur selama Ramadan. Foto: net

WELFARE.id-Selama bulan Ramadan pasti pola tidur akan berubah. Padahal, tidur sangat penting untuk kesehatan dan kebugaran tubuh begitu juga selama bulan puasa ini.

Karena itu, Anda harus beradaptasi agar tubuh memiliki cukup waktu tidur. Dilansir laman Kementerian Kesehatan pada Kamis (23/3/2023), berikut beberapa tips mengatur pola tidur saat bulan puasa:

1. Tidur Lebih Cepat
Mengingat kita bangun lebih cepat dari biasanya, maka sebaiknya majukan waktu tidur malam. Sebagai contoh, jika biasanya tidur pukul 22.00 WIB, maka cobalah untuk mulai tidur satu jam lebih awal.

2. Mencoba Power Nap
Power nap adalah tidur selama 20 menit di sela kegiatan untuk mengembalikon stamina. Power nap sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena tidur berisiko lebih nyenyak, yang justru menimbulkan rasa lelah.
Perhatikan Lingkungan Tidur

3. Perhatikan Lingkungan Tidur
Untuk memastikan kualitas tidur, pastikan kamar dalam kondisi tenang dan minim cahaya. Bila perlu bisa menggunakan earplug(sumbat telinga) atau masker penutup mata untuk memudahkan tubuh tidur dan istirahat.

4. Perhatikan Pola Makan
Saat berbuka puasa, sebaiknya hindari makanan yang kaya kalori, gula, terlalu pedas, atau digoreng dengan minyak yang terlalu banyak. Sistem pencernaan perlu usaha ekstra untuk mengolah asupan tersebut, yang berisiko mengganggu waktu tidur.

Dalam keterangannya terdahulu, dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa pada prinsipnya jumlah tidur pada saat bulan puasa paling tidak adalah enam jam, tidak berbeda jauh dibandingkan bulan lainnya . Perbedaannya hanya ada sedikit pada perubahan pada irama hidup.

"Ketika puasa, kita akan bangun lebih awal untuk sahur, mungkin jam tidur juga lebih larut karena harus melaksanakan sholat Tarawih. Hal ini menyebabkan kita menjadi mudah mengantuk pada siang hari," jelas Ari.

Kabar baiknya, kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama. Tubuh secara otomatis akan menyesuaikan diri dalam satu pekan pertama. Selebihnya, rasa kantuk yang diderita mungkin tidak akan separah saat awal puasa.

Jika berkesempatan tidur pada siang hari, Ari menyarankan agar tidurnya berdurasi maksimal satu jam. Sebab, apabila lebih dari satu jam, justru malah akan membuat tubuh merasa lemas dan lelah akibat tidak adanya aktivitas yang memacu adrenalin, seperti bergerak.

Aktivitas perlu dilakukan agar hormon-hormon di dalam tubuh naik dan meningkat sehingga rasa kantuk berkurang. Tidur selama 15 menit juga sebenarnya sudah cukup, asalkan lelap dan berkualitas. 
"Ini juga bisa dilakukan pada sela jam istirahat di kantor," katanya.

Dilansir The Nation, ahli teknologi tidur di London Sleep Centre Dubai, Kate Bridle menyarankan untuk mencoba membuat jadwal selama Ramadhan. Misalnya, cobalah tidur empat jam setelah berbuka puasa, lalu bangun pukul 03.30 WIB untuk sahur dan sholat Subuh.
Bridle mengatakan Anda bisa kembali tidur pukul 05.00 WIB selama dua jam. Selain itu, Anda bisa mencoba tidur siang setelah bekerja.

Bridle mengatakan jika tingkat energi Anda masih rendah selama hari kerja, power nap dapat membantu. Temukan tempat yang tenang dan tidur siang selama 20 menit.

Atur alarm untuk memastikan tidak tidur berlebihan sehingga Anda tidak bangun dengan perasaan lelah dan pening. Power nap sangat penting bagi mereka yang merasa mengantuk saat berkendara. (tim redaksi)


#ramadan
#bulanpuasa
#bulanpenuhberkah
#jamtidurberubah
#jammakanberubah
#perubahangayahidup

Tidak ada komentar