Breaking News

Provokasi AS, Bikin Konflik Rusia-Ukraina Kian Panas?

Kapal perang Rusia berjaga di Laut Hitam. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Konflik Rusia dan Ukraina kian memanas. Apalagi,  Amerika Serikat (AS) diduga terus menerus memprovokasi Rusia lewat serangkaian "serangan".

Selain pengiriman armada perang AS ke Laut Hitam tahun lalu dengan alasan latihan militer. Hingga yang terbaru mengirim drone pengintai tanpa awak yang diduga untuk memata-matai Rusia.

Namun, drone pengintai militer AS MQ-9 itu jatuh ke Laut Hitam setelah dicegat jet tempur Rusia, belum lama ini. Itu merupakan insiden pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu.

Melansir Reuters, Senin (27/3/2023), Amerika Serikat (AS) mengatakan, salah satu jet Su-27 Rusia menghantam baling-baling drone, membuatnya tidak dapat dioperasikan. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan "manuver tajam" drone tak berawak atas kecelakaan itu dan mengatakan bahwa jetnya tidak melakukan kontak.

Meskipun tidak ada korban jiwa, insiden itu bisa menimbulkan risiko konfrontasi langsung antara AS dan Rusia atas Ukraina, yang diinvasi Moskow lebih dari setahun lalu. Saat itu, mereka dibela Sekutu Barat dengan senjata.

Sebelumnya, dua jet Su-27 Rusia melakukan apa yang oleh militer AS digambarkan sebagai pencegatan sembrono terhadap drone mata-mata Amerika. Dikatakannya, jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke MQ-9 - kemungkinan mencoba membutakan atau merusaknya - dan terbang di depannya dengan manuver yang tidak aman.

Setelah sekitar 30 hingga 40 menit, pada pukul 07:03 waktu setempat (0603 GMT), salah satu jet kemudian bertabrakan dengan drone, menyebabkannya jatuh.

“Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia, mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9 sepenuhnya,” kata Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker. Faktanya, menurut dia, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh.

Namun kementerian pertahanan Rusia membantah pesawat itu melakukan kontak. Dikatakan pesawat tak berawak AS masuk ke air sebagai akibat dari "manuver tajam" dan mengatakan pesawat tak berawak itu terbang dengan transponder dimatikan.

"Jet tempur Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV, dan kembali dengan selamat ke lapangan udara asal mereka,” kata kementerian tersebut.

Laut Hitam terletak di antara Eropa dan Asia dan berbatasan dengan negara-negara termasuk Ukraina. Kementerian Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu terdeteksi di atas laut dekat semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.

Elisabeth Braw, seorang peneliti senior di think-tank American Enterprise Institute di Washington, mengatakan insiden itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang Ukraina sejauh ini. "Ini adalah tahap yang sangat sensitif dalam konflik ini karena ini benar-benar kontak langsung pertama yang diketahui publik antara Barat dan Rusia," kata Braw.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov mengatakan, misi pengintaian kendaraan udara tak berawak MQ-9 di atas Laut Hitam adalah sebuah provokasi. "Pesawat itu terbang dengan transponder mati, dan memasuki zona operasi militer khusus. Itu (informasi tentang zona) dipublikasikan melalui saluran internasional. 

"Mereka memprovokasi kami untuk mengambil tindakan tertentu, yang memungkinkan mereka menuduh Rusia dan militer kami tidak profesional," kata diplomat Rusia itu, seperti dikutip TASS. (tim redaksi)


#konflikrusiaukraina

#intervensiAS

#droneASjatuhdilauthitam

#lauthitam

#dronepengintai

#dronetanpaawak

#provokasiAS

Tidak ada komentar