Breaking News

Nikmatnya Rabeg, Kuliner Khas Banten yang Jadi Makanan Favorit Sultan Maulana Hasanuddin

Sajian Rabeg yang begitu menggoda selera. Foto: Istimewa

WELFARE.id-Selain warga Banten, mungkin tidak banyak masyarakat yang tahu rabeg. Tapi kuliner khas asli Provinsi Banten itu dulu sangat terkenal. Lantaran, rabeg jadi makanan favorit Sultan Maulana Hasanudin yang pernah memerintah Banten. 

Berbahan dasar daging kambing dan jeroan, kuliner rabeg memiliki cita rasa yang gurih dengan campuran rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, biji pala, lada, cabe rawit dan kayu manis.

Rabeg ini memiliki sejarah yang panjang.
Dikutip dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/, Ketika Sultan Banten, Maulana Hasanuddin menunaikan ibadah haji, kota pelabuhan yang pertama didarati di tepi Laut Merah yakni Rabigh.

Kota Rabigh Ini merupakan kota kuno yang sebelumnya bernama Al Johfa. Pada awal abad ke-17, kota ini hancur karena ombak, dan dibangun kembali menjadi kota indah dengan nama baru Rabigh.

Sultan Maulana Hasanuddin sangat takjub dengan keindahan di kota Rabigh. Saat pulang kembali ke Banten, kenangan tentang kota Rabiq di Provinsi Makkah itu membuat Sultan menginginkan makanan dari daging kambing yang pernah dimakannya di Rabigh Mekkah.

Sultan akhirnya meminta juru masak istana untuk memasak sebuah hidangan dari daging kambing.
Karena tidak ada yang tahu bagaimana cara memasak hidangan daging kambing seperti di Tanah Suci, juru masak pun menerka-nerka sendiri bahan yang akan digunakan untuk memasak daging kambing.

Saat sajian tersebut jadi, masakan khas daging kambing tersebut ternyata, sangat disukai Sultan Maulana Hasanuddin. Sejak itu, masakan daging kambing empuk, gurih dan beraroma harum menjadi sajian wajib untuk dihidangkan di istana.

Resep masakan khas berbahan dasar daging kambing itu akhirnya bocor ke masyarakat, dan menjadi sajian populer yang wajib hadir di setiap perhelatan hari besar dan juga hari raya.

Nama Rabigh pun melekat pada masakan itu. Seiring berjalannya waktu, penyebutan rabigh pun berubah menjadi rabeg seperti sekarang.

Rabeg merupakan masakan berbahan dasar daging dan berkuah seperti semur. meskipun sama-sama berkuah rabeg tetap berbeda dengan semur yang memiliki cita rasa manis dari kecap ditambah gurihnya bawang putih.

Rabeg memiliki cita rasa pedas dengan bumbu dasar bawang merah, bawang putih dan lada. Rasa pedasnya menjadi lebih kompleks dan unik dan lebih kaya dengan ditunjang bumbu lainnya yaitu jahe, lengkuas, cabe rawit, biji pala, kayu manis.

Kuah rabeg berwarna cokelat hasil dari percampuran air murni dan bumbu rempah yang bisa menghangatkan tubuh. Kuah tersebut juga dapat mengurangi kandungan lemak. 

Proses pembuatan rabeg juga tidak terlalu rumit, setelah dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam tumisan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan.

Lalu, air sisa rebusan daging (kaldu) kemudian dicampurkan ke dalam tumisan daging dan bumbu dan dimasak sampai kuah mengental dan meresap ke dalam daging.

Untuk menghilangkan bau prengus kambing biasanya bisa ditambahkan daun salam, dan bunga lawang untuk menampilkan aroma harum. (tim redaksi)


#rabeg
#provinsibanten
#makanakhas
#kulinerdaerah
#olahandagingkambing
#sultanbanten
#maulanahasanuddin

Tidak ada komentar