Macet Horor 22 Jam Kemarin di Jambi, Ratusan Kg Ikan Mati dan Seorang Pasien Meninggal Dunia
Kemacetan parah selama 22 jam di Jalan Tembesi-Sarolanhun, Batanghari, Jambi, Rabu (1/3/2023). Foto: Istimewa/ Antara
WELFARE.id-Kemacetan lalu lintas di kawasan jalan Tembesi-Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, semakin parah. Puncaknya, Rabu (1/3/2023) kemarin, kemacetan akibat padatnya truk angkutan batu bara menyebabkan kemacetan selama 22 jam dan terjadi sepanjang 15 kilometer.
Kemacetan terjadi dari Kabupaten Batanghari menuju Kabupaten Sarolangun yang merupakan wilayah eksplorasi penambangan batu bara. Kemacetan terjadi di empat jalur.
Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan dan sayur, hingga ambulans "stuck" tak bergerak di jalur tersebut. Seorang pedagang ikan, Doni, mengatakan, ratusan kilogram ikan yang diangkutannya kini banyak yang mati sehingga mengalami kerugian akibat peristiwa ini.
"Kalau ini bukan lagi macet, tetapi tidak bergerak sama sekali. Ikan-ikan yang saya bawa banyak yang sudah mati," akunya dikutip Kamis (2/3/2023).
Tak hanya ikan, seorang pasien yang dibawa di dalam mobil ambulans juga dikabarkan meninggal dunia. "Ada ambulans bawa pasien. Dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tahu mau ke rumah sakit mana," kata Hidayat, pengemudi ambulans.
Lain lagi kata Setiawan. Sopir truk angkutan perabot rumah tangga itu, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia sudah terjebak macet selama lebih dari 15 jam.
"Dari sore kemarin, kami ini sudah terjebak kemacetan. Kalau sudah begini ya bisanya cuma pasrah dan sabar," ujarnya.
Ia mengaku sudah berkali-kali terjebak macet karena ada belasan ribu batu bara yang bergerak secara bersamaan pada malam hari di jalan nasional. "Kami sopir ini punya jadwal ya, hari ini dan jam sekian misalnya kami harus sudah berangkat. Kalau macet, tentu tidak ada lagi waktu istirahat di rumah," ungkap Setiawan.
Kerugian terbesar bagi Setiawan ialah kehilangan waktu bersama keluarga. Ini diperparah dengan pendapatannya yang berkurang.
"Kalau uang jalan habis, mau tidak mau pakai uang sendiri. Artinya setoran bulanan untuk di rumah, ya berkurang," tuturnya.
Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan puluhan personel untuk mengurai kemacetan. Untuk mengurai kemacetan, personel Polres Batanghari juga berjaga di mulut tambang agar tidak ada truk angkutan batu bara yang ke luar sebelum jam operasional.
"Kami telah melakukan penanganan dengan menerjunkan anggota di lapangan, hingga saat ini anggota masih di lapangan. Kalau kemarin banyak kendala, kalau sekarang sudah berkurang," kata Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto, di Muara Bulian, Kamis (2/3/2023).
Ia juga menyebutkan, salah satu penyebab kemacetan lalu lintas karena padatnya truk angkutan batu bara di Jambi yang mencapai sekitar 8.300 hingga 11.500 unit. Truk ini melewati jalan nasional di Jambi karena belum tersedianya jalur khusus untuk angkutan batu bara tersebut.
Kemudian, tidak hanya padatnya truk angkutan batu bara, kemacetan ini juga terjadi karena kondisi sekitar jalan yang memburuk akibat hujan lebat. "Apalagi, kemarin curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi truk ini tidak berani parkir di kantong parkir dikarenakan takut terperosok," ujarnya.
Kasat Lantas Polres Batanghari AKP Sudiharson menambahkan, sedikit-sedikit kendaraan sudah bisa berjalan. Personel Polres Batanghari masih berjaga di setiap titik kemacetan agar bisa mengatur kendaraan dan mengurangi kemacetan.
"Ya anggota kami masih berjaga setiap malamnya, supaya tidak terjadi kemacetan yang semakin parah," katanya. Akibat kemacetan lalu lintas panjang selama dua hari di Kabupaten Batang Hari itu membuat Gubernur Jambi Al Haris menghentikan sementara aktivitas di mulut tambang batu bara.
Al Haris dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (2/3/2023) mengatakan, telah mengambil langkah untuk kembali mengurai kemacetan di ruas jalan milik nasional agar bisa kembali normal dengan menyetop aktivitas angkutan batu bara hingga waktu yang belum ditentukan. "Pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak boleh mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu. Jangan menambah kemacetan lagi," tegasnya.
Selama tidak adanya aktivitas angkutan batu bara, Haris mantan Bupati Merangin itu sudah menginstruksikan Dinas PUPR Provinsi Jambi dan balai jalan untuk memperbaiki jalan yang rusak di ruas jalan tersebut. "Selama masa tidak ada angkutan kami sudah memerintahkan Dinas PU dan balai jalan untuk menutupi lubang jalan yang rusak," instruksinya.
Terkait kemacetan parah yang terjadi sejak Senin lalu, Gubernur Jambi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jambi. "Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Jambi.
Walau tidak sepenuhnya wewenang gubernur, karena izin batu bara bukan gubernur yang mengeluarkan, termasuk jalan nasional tidak ada kewenangan menutupjalan tersebut," kata Al Haris.
Dia minta izin untuk menyelesaikan kemacetan horor tersebut dalam beberapa hari ke depan. Pihaknya akan menangani ruas-ruas jalan yang berlubang dan rusak.
"Mudah-mudahan nanti lancar semua dan masyarakat lancar aktivitas, menjelang selesainya jalan khusus yang dalam proses pembangunan. Saya tahu warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua risiko saya, ini tanggung jawab saya sebagai pemimpin," tuntasnya. (tim redaksi)
#macethorordijambi
#macetparahdijambi
#macet22jamdijambi
#angkutanbatubara
#macettotal
#rutetembesisarolangun
Tidak ada komentar