Breaking News

Konten Jerome Polin Dihujat Warganet, Kemenkes dan FK UI Angkat Bicara

Konten Jerome Polin yang menyinggung netizen 

WELFARE.id-Beberapa hari ini, YouTuber sekaligus kreator konten asal Indonesia, Jerome Polin kembali menjadi perbincangan dan menuai kritik warganet di Twitter. Kali ini, sosok yang dikenal pintar matematika itu dihujat akibat video yang diunggah melalui TikTok dan Reels Instagram. 

Dalam video tersebut, youtuber dengan 10 juta subscriber ini berjoget dengan dua dokter koas yang juga populer di TikTok, Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah. Terlihat, Jerome, Farhan, dan Ekida menggunakan snelli atau jas putih dokter. 

Hal yang memicu kritik dari warganet adalah kalimat yang dicantumkan dalam video tersebut, yaitu "Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,". 

Warganet menganggap, Jerome, Ekida, dan Farhan tidak memiliki kepekaan sosial karena kalimat tersebut biasanya diucapkan oleh dokter kepada keluarga pasien ketika pasien tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. 

Menanggapi konten tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik (Karokomyanlik) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menilai konten tersebut terlalu berlebihan. 

"Tentunya kita dalam menggunakan media sosial mempunyai batasan, mungkin kalimat ini bagi sebagian orang tidak masalah, namun bagi sebagian orang tentu ini bisa jadi sensitif," katanya dikutip Minggu (5/3/2023). 

Apa yang disampaikan Siti Nadia senada dengan kritik banyak warganet yang menilai konten tersebut kurang pantas karena dapat menyinggung sejumlah pihak, seperti dokter dan keluarga pasien yang memiliki pengalaman kehilangan sanak familinya. 

Oleh karena itu, Siti Nadia mengimbau kepada para kreator konten untuk lebih bijak dalam memproduksi konten-kontennya yang berpotensi menyinggung pihak-pihak lain. "Bila tidak ada tujuan yang jelas membuat konten seperti itu, maka ini langkah yang tidak tepat dan sensitif, seharusnya tidak dilakukan," katanya. 

Lebih jauh, Siti Nadia menilai, diperlukan pembinaan dari institusi pendidikan mengenai cara dan etika menggunakan media sosial. 

Senada dengan Siti, Dekan FK UI Ari Fahrial Syam juga mengajak warganet, termasuk Jerome, Ekida, dan Farhan, untuk berhati-hati menggunakan medsos. 

Sebab segala informasi atau konten yang diunggah ke media sosial dapat diketahui banyak orang dalam watku yang cepat. "Apalagi kalau kita memakai simbol-simbol yang berhubungan dengan profesi tertentu. Misalnya, baju putih, ada stetoskop, ini jelas adalah sebuah pernyataan dengan background medis atau dokter dalam hal ini," katanya. 

Lebih lanjut, Ari menyampaikan bahwa kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disematkan Jerome pada video joget di TikTok sebenarnya diucapkan pada saat-saat tertentu.  

Kalimat tersebut baru diucapkan oleh dokter ketika berkomunikasi dengan keluarga pasien apabila pasien tidak kunjung membaik.  "(Ini disampaikan) ketika kondisi dan situasi pasien yang telah diupayakan dalam mengatasi permasalahan, tapi kondisinya belum membaik atau malah memburuk," tandasnya. 

"Harus hati-hati, salah satunya adalah ketika kita menyampaikan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa kami sudah memberikan upaya yang maksimal," lanjutnya. 

Ari menyampaikan, kalimat yang disematkan Jerome, Ekida, dan Farhan mungkin tidak berhubungan dengan suatu kasus di rumah sakit (RS).  "Karena alasan itulah kita harus berhati-hati. Saya selalu mengingatkan temen-temen mahasiswa dan temen-temen dosen bahwa kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial," jelasnya. 

Seiring banyaknya kritik tersebut, Jerome Polin akhirnya memohon maaf dan menghapus konten terkait itu dari media sosialnya. Melalui akun Twitter pribadinya, Jerome Polin menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang telah tersinggung karena kontennya. 

"Terima kasih untuk segala kritik dan saran membangun. Akan aku jadikan bahan evaluasi untuk lebih baik, bijak, dan hati-hati kedepannya," kata Jerome. (tim redaksi

#jeromepolin
#kontenkreator
#youtuber
#warganet
#kemenkes
#fkui

Tidak ada komentar