Kejaksaan AS Selidiki Kebangkrutan Silicon Valley Bank
WELFARE.id-Silicon Valley Bank (SVB) resmi dinyatakan kolaps pada Jumat (10/3/2023). Bank tersebut ambruk karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor.
Kabar SVB bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar USD2,25 miliar atau setara Rp34,75 triliun untuk menambah modal pada Rabu (8/3/2023).
Kolapsnya bank yang berbasis di Santa Clara tersebut menjadi guncangan finansial terbesar di AS sejak 2008. Akibatnya, para nasabah ramai-ramai mencoba mengambil kembali dana mereka dari bank tersebut.
Jaksa AS pun sedang menyelidiki kebangkrutan SVB ini, kata sumber yang mengetahui masalah ini, di saat pengawasan meningkat atas keruntuhan perusahaan yang tiba-tiba dan para regulator berjuang untuk menahan kejatuhan tersebut, Selasa, 14 Maret 2023.
Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki penutupan yang mendadak dari bank tersebut. Securities and Exchange Commission (SEC) telah meluncurkan penyelidikan paralel, menurut Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan kabar tersebut.
Sayangnya, juru bicara untuk SEC, SVB dan Departemen Kehakiman menolak berkomentar. Investigasi ini masih dalam tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan tuduhan kesalahan atau tuntutan yang diajukan, kata sumber itu.
Pejabat juga memeriksa penjualan saham oleh pejabat SVB Financial Group, yang memiliki bank tersebut, WSJ melaporkan, mengutip orang yang mengetahui masalah tersebut.
Ketua SEC Gary Gensler, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lembaganya terutama berfokus pada mengawasi kestabilan pasar dan mengidentifikasi serta menuntut segala bentuk pelanggaran yang mungkin mengancam investor selama periode ketidakpastian.
Kehancuran SVB yang begitu cepat dan kejatuhan Signature Bank membuat para regulator berlomba untuk menahan risiko di sektor ini. Lembaga pemeringkatan Moody’s, Selasa, memangkas prospek sistem perbankan AS menjadi "negatif" dari "stabil".
SVB Financial Group dan dua eksekutif puncaknya digugat pekan ini oleh para pemegang saham, yang menuduh mereka menyembunyikan bagaimana kenaikan suku bunga membuat unit Silicon Valley Bank rentan terhadap bank run.
Lembaga pemeringkat Moody's memotong peringkat perbankan Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul tumbangnya beberapa bank-bank di Negeri Paman Sam itu.
Perusahaan tersebut mengatakan langkah ini diambil sehubungan dengan kegagalan bank-bank tersebut. Kejatuhan itu pun telah membuat Gedung Putih berencana mengambil langkah penyelamatan. "Kami telah mengubah prospek kami menjadi negatif dari stabil pada sistem perbankan AS untuk mencerminkan penurunan yang cepat dalam lingkungan operasi setelah simpanan berjalan di Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank (SNY) dan kegagalan SVB dan SNY," kata Moody's dalam sebuah laporan dikutip Rabu (15/3/2023).
Langkah tersebut mengikuti tindakan Senin malam, ketika Moody's memperingatkan penurunan peringkat atau menempatkan peninjauan untuk menurunkan peringkat tujuh institusi individu.
Hal tersebut penting karena dapat berdampak pada peringkat kredit. Dengan demikian dampaknya juga dapat berpengaruh kepada biaya pinjaman untuk sektor tersebut.
Selain SVB, kebangkrutan juga dialami Signature Bank dan Silvergate Bank. Keduanya diketahui merupakan bank utama untuk industri kripto di Negeri Paman Sam.
Signature disita pada Minggu (12/3/2023) malam oleh regulator perbankan sementara Silvergate mengatakan pada hari Rabu pekan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya.
Signature dan Silvergate adalah dua bank utama untuk perusahaan crypto, dan hampir setengah dari semua usaha startup yang didukung AS menyimpan dana di Silicon Valley Bank. Termasuk dana modal ventura ramah crypto dan beberapa perusahaan aset digital.
Kejatuhan kedua bank itu terjadi setelah terjadinya ketidakstabilan di pasar stablecoin. Mulai dari keruntuhan TerraUSD Mei lalu, regulator telah memperhatikan stablecoin dalam beberapa minggu terakhir.
Stablecoin yang dipatok dolar Binance, BUSD, mengalami arus keluar besar-besaran setelah regulator New York dan Securities and Exchange Commission memberikan tekanan pada penerbitnya, Paxos. (tim redaksi)
#siliconvalleybank
#siliconvalleybankkolaps
#siliconvalleycollapse
#svb
#bankdiamerikabangkrut
Tidak ada komentar