Indonesia Trading House Guangzhou, "Jalur Sutera" Pelaku UMKM ke PasarTiongkok
![]() |
Menkop UKM Teten Masduki. Foto: Istimewa/ Dok.KemenkopUKM |
WELFARE.id-Tiongkok adalah pasar potensial bagi Indonesia. Itu sebabnya, tak hanya pengusaha industri, pelaku UMKM pun melirik pangsa pasar negara Xi Jinping tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menjawab kebutuhan pelaku UMKM dengan membangun Indonesia Trading House di Guangzhou, Tiongkok. Nantinya, sarana itu diharapkan efektif bagi perdagangan produk UMKM Indonesia.
Diakuinya, saat ini juga sudah banyak produk UMKM yang mulai dipasarkan di Tiongkok. Namun, bagi pengusaha UMKM baru, Indonesia Trading House ini diharapkan bisa mempercepat menembus pasar Tiongkok.
Sebatas informasi, Guangzhou adalah salah satu kawasan perdagangan paling sibuk di Tiongkok. "Pembentukan Indonesia Trading House Guangzhou yang sangat strategis ini dapat menjadi hub perdagangan dan promosi produk-produk UMKM Indonesia untuk dapat menembus pasar Tiongkok, secara omni-channel baik online dan offline," ujarnya, dalam keterangan resmi kepada wartawan, dikutip Jumat (31/3/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada tahun 2022 saja mencapai USD149,41 miliar, meningkat 20,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar Rp6,4 miliar, meningkat 118,96% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sehingga tahun ini, besar harapan bahwa perdagangan RI-Tiongkok bisa lebih meningkat. "Kami harapkan ada peningkatan perdagangan dari komoditas UMKM semisal, produk kopi, kakao, rempah, dan sarang burung walet," rincinya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menambahkan, hadirnya Indonesia Trading House Guangzhou diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok.
"Harapan kami, dengan pembukaan trading house ini dapat mendorong peningkatan ekspor RI dan Tiongkok. Tahun lalu ekspor kita mendekati USD150 miliar dan dengan pendirian trading house ini dapat meningkatkan lagi eskpor kita dan juga meningkatkan peran UMKM dalam hal ekspor," bebernya.
Sedangkan Konsul Jenderal Republik Indonesia Guangzhou Ben Perkasa Drajat berharap, Indonesia Trading House Guangzhou bisa terbuka bagi seluruh pelaku usaha khususnya untuk UMKM. "Sebagai awalan, akan ada beberapa produk unggulan seperti kopi, kokoa, sarang burung walet, dan sebagainya yang akan dihadirkan. Kami optimistis diluncurkannya ini akan membuat kerja sama Indonesia dan Tiongkok akan menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Tak hanya di Tiongkok, Indonesia Trading House ditargetkan ada di 8 negara lain, di antaranya Swiss, Tiongkok, Singapura, Australia, Jepang, Belanda, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Menurutnya, fungsi Indonesia Trading House, secara komperensif dapat berupa penyelenggaraan event seperti bazaar, Indonesia Night, demo atau food tasting, restoran dan cafe, pusat konsultasi, bisnis matching, market intelligent, warehouse, konsolidasi logistik, konsultasi dan pendampingan UKM, serta fulfillment center.
"Semua hal ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM," tuntas Teten. (tim redaksi)
#pelakuUMKM
#indonesiatradinghouseguangzhou
#perdaganganindonesiationgkok
#promosiproduk
#tembuspasartiongkok
#ekonomi
Tidak ada komentar