Breaking News

IHSG Cenderung Menguat, Intip Saham-Saham yang Diprediksi Cuan Sepekan

Pergerakan grafik saham. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.762 pada Jumat (24/3/2023) pekan lalu. IHSG menguat sebesar 70 poin atau 1,06 persen dari perdagangan sebelumnya.

Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp206,95 miliar selama sepekan. Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat menguat dua kali, melemah sekali, dan libur dua kali. 

Secara total, performa indeks saham menguat 2,02 persen. Melihat perolehan pekan lalu, laju  IHSG pekan ini berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham, Senin (27/3/2023).

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 1,1 persen ke posisi 6.762 dan masih disertai ada peningkatan volume pembelian. Tetapi penguatan IHSG tertahan oleh moving average (MA) 20 harian.

Selama IHSG masih mampu bertahan di atas 6.542 sebagai area stoplossnya, ia menilai, posisi IHSG sedang berada di awal dari wave (i) dari wave C dari wave (Y) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.855-7.159 pada label hitam. "Namun demikian, pada label merah, penguatan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji 6.855-6.961 untuk membentuk wave (d) dari wave B pada triangle pattern,” jelasnya, dikutip Senin (27/3/2023).

Dirinya memprediksi, IHSG berada di level support 6.587,6.542 dan level resistance 6.824,6.890 hari ini. Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi punya pandangan lain.

Menurutnya, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel. "Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama bertahan di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20,” yakinnya.

Ia menambahkan, jika mampu breakout resistance garis MA20 akan konfirmais sinyal reversal dari fase bearish. "Pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.650-6.800,” imbuhnya.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE). Sedangkan Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun 17,90 persen menjadi Rp10,33 triliun dari Rp12,58 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga menurun 4,64 persen dalam sepekan dari 1.284.405 transaksi menjadi 1.224.863 transaksi.

Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa menjadi 17,26 miliar saham dari 23,15 miliar saham pada pekan sebelumnya atau ambles sebesar 25,45 persen. "Kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan sebesar 1,18 persen atau sebesar Rp9.390,840 triliun dari Rp9.281,293 triliun pada penutupan pekan lalu," tuturnya seperti dikutip dari situs IDX, pekan lalu.

Prediksi Saham Sepekan

Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi memperkirakan pergerakan IHSG menguat terbatas dalam rentang 6.633-6.828. "Saat ini IHSG memerlukan konfirmasi untuk melanjutkan tren penguatan dengan resistance di level 6.808 atau MA50," kata Audi, melansir cnnindonesia, Senin (27/3/2023).

Adapun skenario pergerakan IHSG pekan ini ada tiga, yaitu optimis di rentang level 6.828-6.953, moderat di rentang level 6.633-6.828, dan pesimis di rentang level 6.510-6.633. Ia merinci, tiga sentimen utama yang bakal mempengaruhi gerak indeks sepekan ini baik dari dalam dan luar negeri.

Pertama, aksi korporasi emiten di Indonesia dan luar negeri, di antaranya cumulative date dividen emiten BMRI (yield 4,85 persen), ESSA yield 4,64 persen), BBNI (yield 4,08 persen), BBTN (yield 3,39 persen) dan BBCA (yield 1,93 persen). Menurutnya, bakal terjadi pelemahan setelah tanggal pencatatan dividen atau ex date.

Kedua, rilis data NBS Manufaktur China pada Maret 2023 yang diperkirakan turun di angka 51,2. Jika terjadi pelambatan dari manufaktur Negeri Tirai Bambu, hal itu akan memberikan sentimen negatif. 

Pasalnya, nilai perdagangan dengan Tiongkok merupakan yang terbesar dan dikhawatirkan membuat pelambatan ekonomi. Ketiga, rilis data indeks harga PCE inti Amerika Serikat pada Februari 2023 yang diperkirakan konsensus turun sebesar 0,4 persen secara bulanan.

"Ini akan memberikan sentimen positif karena indeks PCE yang melambat dapat membuat pandangan Fed lebih dovish," imbuhnya. Secara teknikal, ia menyarankan investor melirik saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang tumbuh 1,03 persen ke posisi 2.930 sepekan lalu.

Dengan rekomendasi trading buy, AMRT diprediksi menembus 3.100. Kemudian, ada saham PT Eraajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang menguat 2,97 persen ke level 520. 

Dengan proyeksi pergerakan support 484 dan resistance 580, Audi menyarankan investor untuk menggunakan strategi trading buy. Lalu, ada dua saham yang direkomendasikan untuk dibeli secara spekulatif, yakni PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). 

Ia memproyeksi, pekan ini RALS bisa kinclong di angka 715 dan INDF bakal menembus level 6.800. Sementara itu, Tim Marketing PT. Universal Broker Indonesia Sekuritas Maria Stephanie Yasintha memprediksi IHSG pada pekan ini akan lanjut menguat setelah sebelumnya downtrend dan membuat support baru di level 6.542,79.

Menurutnya, dari dalam negeri, penguatan akan ditopang momentum Ramadan bagi saham-saham di sektor konsumer dan ritel serta prospek positif pembagian dividen dari saham-saham perbankan yang sudah dimulai pada Selasa pekan lalu. Sedangkan, sentimen dari global pekan ini akan dipengaruhi oleh sikap The Fed menaikkan suku bunga acuannya sesuai dengan prediksi sebelumnya yakni sebesar 25 basis poin (bp). (tim redaksi)


#saham

#prediksisahamcuan

#prediksisahamsepekan

#pergerakanIHSG

#sentimenglobal

#IHSG

Tidak ada komentar