Breaking News

Hasil Penelitian WHO, Kekurangan Vitamin dan Mineral Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes

Ilustrasi pengobatan diabetes. Foto: net

WELFARE.id-Bagi Anda yang mengidap gejala diabetes dan mengidap diabetes diimbau untuk selalu waspada serta selalu memperhatikan asupan vitamin
dan mineral untuk menjaga risiko meningkatnya penyakit diabetes.

Sebuah studi yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyebut bahwa 
diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara efektif.

Padahal, hormon ini yang sangat diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi energi. Sejumlah ahli juga menyatakan diabetes tipe 2 alias penyakit kencing manis umumnya berkaitan dengan masalah kelebihan berat badan dan pola hidup yang tidak aktif.

Selain itu, beberapa studi juga menemukan bahwa defisiensi atau kekurangan empat macam vitamin 
dan mineral bisa turut meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Dilansir laman Express berikut defisiensi kekurangan vitamin atau mineral tertentu bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetestipe 2:

1. Magnesium
Penelitian yang dilakukan National Centre for Complementary and Integrative Health menyatakan bahwa magnesium bisa memainkan peran penting karena kekurangan magnesium bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

Magnesium merupakan jenis mineral yang bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan. Di antaranya sereal bran, biji-bijian tertentu, kacang-kacangan, dan bayam. Kekurangan magnesium jarang terjadi pada orang yang sehat. 

Tetapi sering terjadi pada kelompok lansia dan orang-orang yang sedikit makan bisa berisiko terhadap defisiensi magnesium.

2. Seng dan Kromium
Dua mineral lain yang dinilai bisa mempengaruhi risiko diabetes tipe 2 adalah seng dan kromium. Studi menunjukkan jika kekurangan seng dan kromium dapat mempengaruhi tubuh dalam terjadinya diabetes.

Namun demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memperjelas peran seng dan kromium pada diabetes.

3. Vitamin D
Dalam sebuah studi yang diterbitkan Journal of Endocrine, Metabolic, and Immune Disorders mengungkapkan bahwa salah satu dari defisiensi yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 adalah defisiensi atau kekurangan vitamin D.

Kondisi ini bisa mempengaruhi peningkatan risiko penyakit komplikasi diabetes khususnya komplikasi kardiovaskular.

"Kadar vitamin D yang rendah terbukti secara konsisten berkaitan dengan resistensi insulin dan risiko tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2," jelas studi tersebut.

Studi lain yang dilakukan European Journal of Endocrinology menemukan bahwa suplementasi 
vitamin D selama enam bulan bisa memperbaiki sensitivitas dan produksi insulin.

Studi lain dari Current Diabetes Report menemukan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. (tim redaksi)


#kesehatan
#penyakitmematikan
#diabetes
#WHO
#hormoninsulin
#europeanjournalofendocrinology
#vitaminD

Tidak ada komentar