Breaking News

Siswa dan Alumni SMA Pangudi Luhur Dukung David, Kepsek PL: Tuntut Proses Hukum yang Tegas untuk Pelaku Penganiaya

Karangan bunga dukungan dari siswa/siswi dan alumni SMA Pangudi Luhur untuk kesembuhan David Ozora, korban pengeroyokan Mario Dandy Satrio. Foto: Istimewa

WELFARE.id-Dukungan untuk kesembuhan Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satriyo (20) datang dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya dari teman-teman dan alumni SMA Pangudi Luhur (PL), Jakarta.

Teman-teman David dan alumni PL berdoa dan mengirimkan karangan bunga ke RS Mayapada, Jakarta. Mereka berharap, David bisa segera sembuh dan penegakan hukum kepada pelaku penganiayaan bisa terus berjalan.

"Kami sangat kecewa dan mengecam tindakan kekerasan terhadap anak yang telah dialami oleh Cristalino David Ozora serta turut mendoakan untuk kesembuhannya. Tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang kami ajarkan kepada para peserta didik kami," tulis pernyataan di akun Instagram @smapangudiluhur, dikutip Selasa (28/2/2023).

SMA Pangudi Luhur meminta proses hukum yang adil. Diketahui, David merupakan siswa kelas X di Pangudi Luhur.

"Kami menuntut adanya proses hukum yang tegas dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," imbuh Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Agustinus Mulyono, saat menjenguk David di RS Mayapada, Jakarta, Senin (27/2/2023).

Lebih lanjut, Pangudi Luhur juga menegaskan bahwa Mario Dandy tidak pernah menjadi siswanya. "Pelaku tindakan kekerasan terhadap siswa kami Cristalino David Ozora bukan dan tidak pernah menjadi peserta didik atau alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta," tegasnya.

Agustinus Mulyono mengatakan, David yang merupakan siswa kelas X SMAK Pangudi Luhur, dikenal sebagai pribadi yang baik. "Kalau David sendiri kan siswa kelas 10, jadi berada di sekolah kami baru 1 semester. Kalau di sekolah David ini baik, tidak ada masalah baik di akademik maupun dari segi sikap dan karakter," akunya.

Ketua Yayasan Pangudi Luhur Martinus Handoko menambahkan, putra Jonathan Latumahina tersebut dalam kondisi baik. "Diceritakan ayah David (Jonathan Latumahina), perkembangannya sangat baik. Saat ini David bisa membuka mata, alat bantu sudah dihilangkan, sudah tidak diperlukan lagi," bebernya.

Menurut keluarga korban, kondisi tersebut merupakan mukjizat. Hal ini karena proses pemulihan David sebelumnya diperkirakan akan memakan waktu lama.

"Situasi awalnya sangat buruk, lalu diperkirakan memakan waktu panjang sekali untuk pemulihan. Tetapi dalam waktu sangat singkat, David sudah bisa membuka mata dan 2/3 kesadarannya telah kembali," lanjutnya.

Pihak keluarga menurut Martinus turut mengucapkan terima kasih untuk pihak-pihak yang telah mendoakan kesembuhan putranya. Kehadiran pihak yayasan dan sekolah di RS Mayapada untuk menjenguk David diterima dengan sangat baik, meski tidak bisa bertemu langsung dengan korban.

"Kami ditemui orang tuanya dengan sangat baik. Di sana kita bicara cukup lama, namun untuk bertemu David sendiri belum diperbolehkan karena masih dalam perawatan," ujarnya.

Seperti diketahui, Mario Dandy kini berstatus tersangka penganiayaan anak pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina, Cristalino David Ozora (17). Rekan Mario Dandy, SLRL alias Shane (19) turut menjadi tersangka. 

Dalam proses penyelidikan kasus penganiayaan ini, polisi telah melakukan tes urine terhadap Mario Dandy dan Shane. Hasilnya kedua tersangka dinyatakan negatif mengonsumsi narkoba. (tim redaksi)

#SMApangudiluhur
#davidkorbanpenganiayaananakpejabatpajak
#davidsiswaSMApangudiluhur
#tersangkamariodandysatrio
#anakpejabatpajakjadipelakupenganiayaan
#pelakupenganiayaan

Tidak ada komentar