Breaking News

Satu Pasien Flu Burung di Kamboja Meninggal, WHO Keluarkan Alarm Peringatan

Unggas. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan alarm peringatan di tengah peningkatan kasus flu burung (H5N1) di Kamboja. Pihak berwenang di negara Asia Tenggara itu baru-baru ini melaporkan bahwa dua orang telah tertular penyakit tersebut, dengan satu orang akhirnya meninggal.

Kamboja mendeteksi kasus kedua flu burung pada manusia pasca gadis 11 tahun meninggal usai terpapar. Kementerian Kesehatan Kamboja menyebut kasus baru teridentifikasi pada Jumat (24/2/2023) pekan lalu.

Adalah pria berusia 49 tahun di provinsi Prey Yeng Tenggara, yakni ayah dari gadis yang meninggal, dinyatakan positif virus H5N1 oleh Institut Kesehatan Masyarakat Nasional. Pria ini disebut belum mengeluhkan gejala berat. 

"Ini adalah kasus flu burung H5N1 kedua pada manusia pada bulan ini pasca nihil penularan virus pada manusia selama sembilan tahun," tambah kementerian itu.

Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng meminta kewaspadaan tinggi lantaran flu burung H5N1 mengancam kesehatan manusia, terutama anak-anak. Ia mendesak orang tua atau wali anak-anak, menjauhkan mereka dari unggas yang sakit atau mati. 

Anak-anak juga diimbau untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan unggas. Menurut Depkes Kamboja, dari 2005 sampai saat ini, terdapat 58 kasus manusia yang terinfeksi flu burung.

Sebanyak 38 orang telah meninggal. Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi Sylvie Briand menyebut, situasi peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini mengkhawatirkan. 

Hal itu, dengan melihat tinjauan risiko global terkait perkembangan terakhir temuan kasus flu burung. "Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat meluasnya penyebaran virus pada burung di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia," beber Briand, melansir Reuters, Selasa (28/2/2023).

Dia mengatakan, WHO terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Kamboja dan akan terus meng-update kasus flu burung Kamboja. Sebatas informasi, virus H5N1 telah ada selama lebih dari dua dekade, strain baru bernama clade 2.3.4.4b muncul pada tahun 2020.

Strain baru itu, menyebabkan rekor jumlah kematian di antara burung liar dan unggas domestik dalam beberapa bulan terakhir. Data yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahwa subtipe novel biasanya tidak menyebabkan penyakit yang signifikan pada manusia. 

Hingga saat ini, WHO hanya mengetahui setengah lusin kasus, kebanyakan dari kasus tersebut kasus ringan. Awal bulan ini, organisasi tersebut memeringkat risiko yang ditimbulkan pada manusia oleh H5N1 menjadi rendah.

Namun demikian, pengawas kesehatan global itu sudah meningkatkan upaya kesiapsiagaannya, mencatat bahwa ada beberapa antivirus yang tersedia, serta 20 vaksin berlisensi, jika situasinya memburuk. 

Menurut WHO, sebanyak 868 kasus infeksi manusia yang melibatkan berbagai jenis flu burung dilaporkan terjadi antara Januari 2003 dan Januari 2023, dengan 457 di antaranya terbukti fatal. (tim redaksi)

#WHO
#organisasikesehatandunia
#kasusfluburungkamboja
#H5N1
#fluburung
#pasienmeninggalakibatfluburung
#alarmperingatanWHO

Tidak ada komentar