Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Kerusuhan di Wamena
Kerusuhan Wamena (net)
WELFARE.id-13 orang ditangkap terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Kamis (23/2/2023) lalu sekitar pukul 12.30 WIT. "Polri mengamankan dan sedang memeriksa 13 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Minggu (26/2/2023).
Ignatius menjelaskan, saat ini empat dari sembilan orang telah berhasil diindikasi, namun ia belum dapat memerinci 13 orang tersebut berasal dari pihak mana saja. "4 empat terindikasi 9 masih dalam pemeriksaan," ucapnya.
Diketahui, kerusuhan yang dipicu hoaks penculikan anak itu menewaskan 10 orang, dua di antaranya diduga mengalami penganiayaan. "Akibat kerusuhan tersebut terdapat korban meninggal dunia sebanyak 10 orang di mana 2 orang diduga mengalami penganiayaan berat diakibatkan oleh anak panah dan senjata tajam," ujarnya, Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, kata Ignatius Benny, jumlah korban luka-luka sebanyak 23 orang, di mana sembilan di antaranya sudah kembali ke rumah masing-masing. "Dan untuk korban luka-luka dari aparat ada 18 orang antara lain 16 orang terkena lemparan batu dan dua orang terkena panah, satu perwira Polisi dan satu dari TNI," ujar Ignatius Benny.
Terpisah, Propam Polda Papua tengah menyelidiki dugaan adanya pelanggaran SOP oleh personel saat bertugas menangani kerusuhan di Kampung Sapalek itu.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, hal itu dilakukan pihaknya lantaran terdapat 10 korban jiwa yang tewas dalam insiden kerusuhan itu. Terlebih dari total korban itu, delapan di antaranya merupakan massa aksi yang tertembak karena dinilai bersikap anarkis.
"Saya minta langsung Kabid Propam untuk langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh pola penanganan yang saat itu di lapangan," ujarnya.
Mathius menyebut pengerahan tim Propam itu juga sebagai bentuk evaluasi penanganan yang telah dilakukan oleh aparat setempat. Sehingga ia berharap adanya korban jiwa dalam penanganan kerusuhan tidak akan terulang lagi
Ia mengaku telah meminta jajarannya untuk dapat lebih tenang ketika sedang bertugas mengamankan kerusuhan. Meski begitu, Mathius mengamini apabila situasi di lapangan dapat berubah secara cepat akibat adanya aksi-aksi provokasi.
Karenanya ia memerintahkan jajarannya untuk dapat membaca situasi secara tepat "Kami tidak mau lagi ke depan akan berdampak seperti itu ada korban jiwa," pungkasnya. (tim redaksi)
#kerusuhan
#kerusuhanwamena
#kericuhanwamena
#poldapapua
#propam
Tidak ada komentar