Breaking News

Gangguan Kognitif Tak Hanya Demensia, Anak Muda Juga Bisa Kena!

Gangguan kognitif. Foto: Ilustrasi/ Net

WELFARE.id-Gangguan kognitif merupakan suatu kondisi di mana terjadi gangguan pada kemampuan seseorang dalam memproses informasi, memori, perhatian, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar. Penyakit kognitif dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk penuaan, penyakit neurodegeneratif, trauma otak, penyakit kardiovaskular, dan lain sebagainya. 

Gangguan kognitif yang sering terjadi adalah demensia dan gangguan kognitif ringan. Tapi sebenarnya ada banyak penyakit kognitif, melansir berbagai sumber, Jumat (24/2/2023).

Demensia

Demensia adalah penyakit kognitif yang mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi dan memori. Penyakit ini mempengaruhi fungsi otak secara bertahap dan terus menerus, dan umumnya memburuk seiring waktu. 

Demensia biasanya terjadi pada orang yang lebih tua, tetapi bisa terjadi pada usia berapa saja. Beberapa jenis demensia meliputi Alzheimer, Lewy body dementia, dan penyakit Parkinson.

Gejala awal demensia meliputi kesulitan mengingat, kehilangan kemampuan berpikir secara jelas, dan kesulitan berbicara dan menulis. Orang yang menderita demensia juga bisa mengalami perubahan perilaku, seperti menjadi lebih cemas, mudah marah, atau merasa kesepian. 

Gejala demensia dapat memburuk seiring waktu, dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Gangguan Kognitif Ringan

Gangguan kognitif ringan adalah kondisi yang ditandai dengan masalah memori dan perhatian, namun tidak seburuk demensia. Orang dengan gangguan kognitif ringan mungkin mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tetapi masih dapat berfungsi secara mandiri. 

Beberapa faktor risiko yang terkait dengan gangguan kognitif ringan meliputi usia, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan depresi. Gejala gangguan kognitif ringan meliputi kesulitan dalam mengingat nama orang atau tempat, kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian, dan kesulitan dalam menemukan kata yang tepat saat berbicara. 

Orang dengan gangguan kognitif ringan juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan atau merencanakan tindakan.

Delirium

Delirium adalah penyakit kognitif masuk dalam kategori kondisi medis akut yang ditandai dengan perubahan tajam dalam kesadaran dan perhatian seseorang. Gejalanya mirip dengan demensia, tetapi delirium terjadi dengan cepat dan dapat terjadi pada orang yang sebelumnya sehat.

Delirium dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risiko terbesarnya adalah pada orang yang lebih tua dan orang yang sedang dirawat di rumah sakit atau pusat perawatan jangka panjang. Beberapa penyebab delirium meliputi infeksi, dehidrasi, kekurangan nutrisi, penggunaan obat-obatan tertentu, atau gangguan elektrolit.

Gejala delirium dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, tetapi umumnya meliputi, kesulitan berkonsentrasi dan sulit fokus. Perubahan perilaku, seperti menjadi sangat cemas atau gelisah, kesulitan berbicara atau berpikir jernih. 

Kesulitan mengingat hal-hal yang baru saja terjadi atau terjadi di masa lalu, perubahan pola tidur, seperti kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak. 

Mengalami halusinasi, seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, serta perubahan mood atau emosi, seperti menjadi sangat paranoid atau agresif.

Parkinson

Penyakit Parkinson adalah suatu kondisi medis yang mempengaruhi sistem saraf dan merupakan salah satu bentuk gangguan neurodegeneratif. Penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bergerak dan juga memiliki potensi untuk mempengaruhi kognisi seseorang. 

Penyakit ini mempengaruhi bagian otak yang mengontrol gerakan tubuh, sehingga orang dengan Parkinson dapat mengalami berbagai gejala seperti tremor, kaku tubuh, dan kesulitan bergerak. Meskipun penyebab pasti dari Parkinson belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel saraf di otak. 

Sel-sel saraf ini bertanggung jawab untuk memproduksi dopamin, sebuah bahan kimia di otak yang memainkan peran penting dalam mengontrol gerakan tubuh. Ketika sel-sel saraf ini rusak, produksi dopamin di otak dapat menurun, menyebabkan gejala Parkinson.

Gejala awal dari Parkinson biasanya termasuk tremor, kaku tubuh, dan kesulitan bergerak. Tremor ini biasanya terlihat pada tangan, jari, atau lengan, tetapi juga dapat terjadi pada kaki atau wajah. 

Kaku tubuh dapat menyebabkan seseorang sulit untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini terutama terjadi pada pagi hari atau setelah seseorang beristirahat untuk waktu yang lama. 

Selain itu, orang dengan Parkinson dapat mengalami kesulitan dalam berbicara atau menulis. (tim redaksi)

#penyakitgangguankognitif
#demensia
#delirium
#gangguankognitifringan
#halusinasi
#parkinson
#penyakitpadalansia
#perubahanmooddanemosi

Tidak ada komentar