Belajar dari Kasus Mario Dandy, 5 Dampak Buruk Memanjakan Anak
Pola pengasuhan anak. Foto: Ilustrasi/ Net
WELFARE.id-Rasa sayang orang tua kepada anak bisa ditunjukkan lewat banyak cara. Sebagian orang tua salah kaprah menyamakan rasa sayang dengan gelimang materi.
Berkaca dari kasus pelaku penganiayaan Mario Dandy Satrio yang bergelimang harta. Padahal usianya baru 20 tahun.
Memiliki dua orang tua yang mapan secara ekonomi, sehingga seakan-akan bisa memberikan apapun yang anak mau. Sayang, gelimang materi ternyata justru berbuah anak yang arogan dan minim empati.
Anak yang sejak kecil dibiasakan selalu dituruti keinginannya, akan tumbuh menjadi pribadi yang manja. Mumpung anak masih kecil, yuk kita ubah pola parenting kita, Bunda. Merangkum berbagai sumber, Selasa (28/2/2023), berikut 5 dampak buruk memanjakan anak:
1. Menjadikan anak kurang bersyukur terhadap anugerah Tuhan
Setiap orang tua pasti ingin anaknya bisa bahagia. Sehingga mereka senantiasa berusaha untuk mewujudkan atau memberikan apa pun yang anaknya mau.
Hal tersebut tak salah jika kamu sebagai orang tua tahu batasannya, bahwa tidak semua permintaan anak harus kamu wujudkan. Sebab sejatinya, anak-anak belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Sehingga sebelum mewujudkan keinginannya, kamu harus bisa berpikir jangka panjang, apakah itu hal baik atau buruk bagi anakmu. Dikutip dari Medicine Net, Dan Brennan MD, selaku Dokter Anak menyebutkan bahwa ketika kamu memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya, mereka mungkin tak akan pernah belajar untuk bersyukur atas anugerah Tuhan lewat orang tua dan orang lain.
Anak harus diarahkan dan diberi pengertian, bahwa tidak semua hal bisa dia dapatkan.
2. Menyebabkan kemerosotan nilai moral anak di lingkungan sosial
Jika kamu sebagai orang tua menganggap bahwa dampak yang akan ditimbulkan karena memanjakan anak tidak terlalu berat, sebaiknya segera hilangkan pemikiran tersebut. Karena jika terus dibiarkan, hal itu akan berdampak sangat besar.
"Anak yang terlalu dimanjakan oleh orang tuanya akan menciptakan suatu masalah sosial, salah satunya, enggan taat aturan. Seorang anak yang lahir dari orang tua yang memanjakannya akan senantiasa menuntut hal-hal yang tak semestinya dilakukan di lingkungan masyarakat," ujar Dr. Temilola Olusegun, seorang Dosen Sosiologi, melansir The Guardians.
Hal tersebut bisa membentuk karakter anak jadi egois yang dalam skala besar akan menciptakan suatu masalah sosial di lingkungan masyarakat. Sebaliknya, ketika orang tua melatih anak secara disiplin dan penuh kasih sayang akan menjadikan anak lebih bertanggung jawab.
3. Menjadikan anak jadi sosok yang pemberontak
Jika kamu selalu menuruti semua keinginan anak hanya untuk membuatnya bahagia, anak bisa jadi pribadi yang pemberontak, jika keinginannya tak dipenuhi. Melansir Her Family, David Carey seorang psikolog anak menyebut, anak yang terlalu dimanjakan akan menginginkan segalanya.
Mereka mungkin akan mengamuk, cemberut, menolak pergi sekolah, dan tak akan berhenti hingga orang tuanya merasa lelah dan mewujudkan keinginannya tersebut.
4. Menjadikan anak jadi sosok yang tak bertanggung jawab
Senantiasa memanjakan dan memberikan segala sesuatu yang anak inginkan akan menjadikannya sebagai sosok yang tak bisa bertanggung jawab. Terbiasa menerima segala hal juga menjadikan anak merasa memiliki kekuasaan untuk mengendalikan orang lain.
Selain itu, anak juga senantiasa memiliki karakter untuk menerima segala sesuatu begitu saja. "Ketika seorang anak terlalu dimanjakan, konsekuensinya sangat kuat. Anak mungkin akhirnya membuat tuntutan yang tidak perlu pada masyarakat dan mencoba untuk hidup di luar maknanya, yang pada gilirannya menciptakan masalah sosial," ujar Dr Temilola Olusegun.
Berbeda dengan anak-anak yang dididik dengan baik dan mereka menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab di masyarakat.
5. Menjadikannya sebagai sosok yang mati rasa
David Carey mengemukakan bahwa ketika orang tua memberikan semua yang anak inginkan, maka secara tidak langsung kamu menonaktifkan otaknya untuk bisa merasakan suatu hadiah atas kerja keras. Lama-kelamaan, hal ini akan berdampak buruk bagi anak.
Apa pun yang diinginkannya akan kehilangan nilai dan menjadi tak berguna bagi mereka. Mereka hanya bisa dan tahu menerima saja tanpa ada perasaan lain yang dirasakannya.
Jika hal tersebut berlangsung hingga anak usia dewasa, maka dia tak akan bisa mandiri dan tak tahu apa tujuan hidupnya. Selain itu, anak yang terlalu dimanja juga akan kehilangan rasa hormat kepada orang lain dan cenderung keras kepala. (tim redaksi)
#dampakburukmemanjakananak
#kurangrasatanggungjawab
#ubahpolaparenting
#stopmemanjakananak
#ajakanakberpikir
#beripengertianpadaanak
#polaasuhorangtuakeanak
Tidak ada komentar