Breaking News

Program Brilian Ganjar Pranowo, Sukses Entaskan 1 Juta Warga Miskin di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tengah berbincang dengan sepasang warga lansia. Foto: Istimewa/ Dok. Humas Pemprov Jateng

WELFARE.id-Sejak menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada September 2013, persoalan kemiskinan menjadi perhatian serius Ganjar Pranowo. Melalui berbagai program, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hingga Maret 2019 warga miskin di provinsi ini telah berkurang lebih dari 1 juta orang.

Berdasarkan data BPS, sejak Maret 2014 hingga Maret 2019, penurunan kemiskinan di Jateng mencapai 1.093.220 jiwa. Penurunan angka kemiskinan di Jateng memang selalu tinggi setiap tahunnya. 

Bahkan pada 2018 lalu, Jateng menjadi provinsi dengan penurunan angka kemiskinan terbaik secara nasional. Terbaru, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ada 3,83 juta jiwa (10,93%) dari total penduduk pada Maret 2022.

Penduduk miskin itu berkurang 102,57 ribu jiwa dibanding posisi September 2021. Jumlah tersebut juga menurun 278,31 ribu jiwa jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021. 

Dengan demikian, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2022 ini turun 32 basis points (bps) dibanding posisi September 2021 dan juga menyusut 86 bps dibanding posisi Maret 2021. ”Punika data BPS lho, mboten kula ingkang matur (data ini dari BPS lho, bukan saya yang bilang),” kata Ganjar, beberapa waktu lalu.

Menekan angka kemiskinan memang tidak mudah. Standar miskin selain dilihat dari pendapatan perkapita tiap bulan warga, juga dilihat dari kemampuan masyarakat memenuhi 3 kebutuhan utama, sandang, pangan, dan papan.

Nah, selain menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, Ganjar yang beberapa kali mengutarakan kondisi ekonomi keluarganya dahulu yang juga bukan dari keluarga mampu, mencoba mencari berbagai solusi untuk mengentaskan kemiskinan. Program yang cukup mendapat antusiasme warga adalah ”Tuku Lemah Oleh Omah” atau istilahnya ”Beli Tanah Dapat Rumah”.

Melalui program tersebut, gubenur yang khas dengan rambut putihnya itu, memberikan kesempatan untuk memiliki rumah sendiri tanpa uang muka atau DP 0%. Cukup mengangsur tanah selama 15 tahun dengan angsuran per bulan Rp355 ribu, warga lantas dibangunkan rumah oleh Pemprov Jateng.

Hingga 2022, program ”Tuku Lemah Oleh Omah” itu sudah membangun 639 unit rumah bagi warga miskin. Itu belum termasuk program renovasi rumah warga miskin, ya!

Pembangunan rumah warga miskin yang tidak layak huni di Jawa Tengah sejak 2013 telah mencapai lebih dari satu juta unit. Dana disokong secara gotong royong dengan sejumlah pihak, termasuk Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqah (Baznas).

Sub Koordinator Perumahan Swadaya Disperakim Provinsi Jawa Tengah Maharani Trihapsari menuturkan, rehab rumah tidak layak huni RTLH telah mencapai 1.041.894 unit. Waktu Ganjar awal menjabat, kata dia, jumlah RTLH di Jateng sebanyak 1,682 juta. 

Setelah digenjot dengan dana gotong royong, jumlahnya menyusut hingga 640.838 unit pada akhir Desember 2022. Pembangunan RTLH ini menggunakan dan dari berbagai sumber. 

Ada yang dari APBD Pemprov Jateng, APBN pemerintah pusat, APBD pemerintah kabupaten kota, Baznas Jateng dan kab/ kota, dan sumbangan CSR berbagai perusahaan. Tiap warga menerima jumlah yang berbeda-beda. 

Mulai dari Rp12 juta hingga Rp50 juta, tergantung sumber anggarannya. "Bantuan sudah diterimakan berupa material. Jadi tinggal membangun," paparnya. 

Rani menyebut, program pembangunan RTLH sudah sesuai sasaran. Sebab, selain pendataan, juga dilakukan verifikasi dan validasi. 

"Kami pastikan yang menerima bantuan memang sesuai sasaran. Karena data yang masuk akan diverifikasi dan divalidasi," tegasnya. 

Tak cukup hanya lewat program rumah murah dan rehab rumah warga miskin agar layak huni, Ganjar Pranowo bahkan kepikiran membuat terobosan membangun sekolah gratis khusus siswa miskin. Program SMK Jateng didirikan berkat gagasan politisi PDIP itu sejak 2014.

Karena sejak awal dibangun khusus untuk siswa miskin, maka konsep SMK Jateng adalah asrama gratis, biaya pendidikan gratis, alat tulis gratis, seragam gratis, makan gratis, hingga praktik gratis. Semuanya gratis.

Tak hanya berhasil menyerap siswa-siswi dari keluarga miskin agar mampu mengenyam bangku pendidikan, program SMK Jateng yang diinisiasi Ganjar, telah berhasil membawa lulusan bekerja di luar negeri.

Salah satunya Rafli Saputro (25) yang sukses bekerja di Jepang. Awalnya, pria asal Kudus itu tak pernah berpikir bisa bekerja, karena perekonomian keluarga belum dapat mengantarkannya ke jenjang pendidikan. 

Namun, Rafli pun akhirnya punya harapan setelah berhasil diterima di SMK Jateng Kampus Pati. SMK Jateng menjadi awal dari pengembaraan hidupnya ke Negeri Sakura bermula. Rafli mengatakan, dirinya tak mungkin bisa bekerja di Jepang jika tidak bersekolah di SMK Jateng.

"Sebuah sekolah yang dibangun Bapak Gubernur Ganjar Pranowo yang khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu seperti saya," ujarnya, dikutip Sabtu (21/1/2023). Menurutnya, jika dirinya tak pernah bersekolah di SMK Jateng, mungkin saat ini dirinya hanya menjadi kuli dengan gaji pas-pasan. 

Di usianya yang masih 25 tahun itu, kini Rafli sudah bisa menopang ekonomi keluarganya. "Matur nuwun (terima kasih) Pak, sudah membuat sekolah yang mengubah hidup saya dan keluarga saya selamanya. Matur nuwun juga untuk bapak ibu guru SMK Jateng, panjenengan luar biasa," bebernya.

Sementara itu, Ganjar mengaku senang program SMK Jateng bisa secara signifikan menaikkan tingkat ekonomi warga. "Mereka yang sekolah di SMK Jateng ini, rata-rata orang tuanya buruh, petani, buruh tani, pedagang di pasar, pedagang keliling. Mudah-mudahan manfaat lah," harap Ganjar.

Ia juga mengaku senang karena para siswa sudah punya gambaran masa depan. Ganjar berharap, semua siswa SMKN Jateng bisa sukses, bekerja di luar negeri, dan membanggakan orang tua serta bangsa Indonesia.

Sebagai informasi, SMK Jateng digagas Ganjar Pranowo sejak 2014. SMKN Jateng saat ini tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga. 

Tahun lalu, Ganjar juga telah menambah 15 SMKN Jateng semi boarding school yang menjadi cikal bakal untuk diberlakukan penuh layaknya SMK Jateng yang sudah ada saat ini. Belum selesai sampai di situ, Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) inisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2017 juga terus ditingkatkan.

Utamanya, dalam hal jumlah uang yang diterima warga miskin. Sebab, KJS terbukti mampu menjadi jaring pengaman ekonomi warga miskin di Jateng.

Hingga kini, setiap tahun, KJS telah meng-cover 12.764 fakir miskin tidak produktif dan lansia yang belum tersentuh bantuan pemerintah pusat. Ganjar menjelaskan, KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran fakir miskin tidak produktif dan penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, disabilitas fisik berat dan disabilitas mental). 

Bantuan tersebut juga menyasar penderita penyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal dan paru-paru flek. "Kartu Jateng Sejahtera itu saya pakai untuk mengisi mereka yang mohon maaf tidak mampu, tidak terjangkau data, tidak bisa masuk syarat (penerima bantuan)," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (21/1/2023).

Ia menyebut, sejak pertama kali diluncurkan, kata Ganjar, masing-masing penerima mendapat bantuan Rp3 juta per tahun. Adapun pencairan dana dilakukan bertahap setiap tiga bulan sekali sebesar Rp750 ribu.

Namun tahun ini, Ganjar menaikkan jumlah bantuan yang diberikan senilai Rp1,4 juta. Dengan demikian, masing-masing penerima akan mendapat bantuan Rp4,4 juta per KJS. 

Adapun sumber anggaran Program Bantuan Jaminan Sosial (Banjamsos) KJS bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2023 pada DPA Dinas Sosial di masing-masing kabupaten dan kota. Ganjar menjelaskan, kenaikan nilai bantuan ini merupakan komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. 

"Dari tahun ke tahun kita selalu meminta info dari kades, bupati, wali kota, ada tidak warganya yang mengalami situasi seperti itu. Kalau ada, bagaimana treatment-mu, kalau tidak ada, kasih ke saya agar saya kasih jaminan melalui Kartu Jateng Sejahtera sehingga mereka ter-cover terus kebutuhannya setiap saat," janjinya. (tim redaksi)

#ganjarpranowo
#gubernurjawatengah
#gubernurjateng
#pengentasankemiskinan
#wargamiskin
#programrumahmurah
#sekolahgratis
#SMKjateng
#indonesia

Tidak ada komentar