Breaking News

Penembakan Massal Chinatown California Tewaskan 11 Orang, Pelaku Huu Can Tran Bunuh Diri

TKP penembakan massal di Chinatown Monterey Park, California, AS. Foto lain, pelaku penembakan dengan identitas Huu Can Tran, lansia berusia 72 tahun. Foto: Bloomberg dan AP

WELFARE.id-Perayaan Tahun Baru Imlek di kawasan Pecinan California yang seharusnya dirayakan dengan meriah berakhir tragis. Penembakan massal yang terjadi di Monterey Park, Sabtu (21/1/2023) pukul 22.22 waktu setempat, menyebabkan 11 korban jiwa.

Sebelumnya, 10 orang sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, Berdasarkan LAC+USC Medical Center, melansir CNN, Selasa (24/1/2023), para perawat telah bekerja keras menolong korban.

"Para perawat kami telah bekerja keras untuk merawat empat korban yang dipercayakan kepada kami. Sayangnya, kami dengan sangat berat hati mengatakan satu korban telah menyerah (meninggal dunia," keterangan rumah sakit tersebut.

"Kami turut berduka yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang terkasih." Penembakan massal di Monterey Park terjadi di studio dansa dekat festival perayaan Imlek di wilayah itu. Huu Can Tran (72) melakukan penembakan massal di Star Ballroom Dance Studio. 

Kejamnya lagi, penembakan maut yang menewaskan 11 orang itu dilakukan Tran saat perayaan Tahun Baru Imlek. Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya melihat saat Tran masuk ke studio dansa itu.

Tanpa berkata apa-apa, Tran tiba-tiba melepaskan tembakan ke ruang dansa di saat warga tengah menari. Saksi menambahkan bahwa pria lansia itu berjalan berkeliling ruangan dan kembali menembak beberapa korban.

"Saya baru saja melihatnya, menembak, memegang pistol, jadi saya lari... dan saya bersembunyi," kata saksi. Sementara, seorang siswa tari bernama Grace mengaku mulanya mendengar suara letusan yang mirip kembang api. 

Dia kemudian melihat orang-orang berjatuhan dan berlindung di bawah meja. "Tidak ada yang berani melarikan diri - kami semua turun ke tanah, bersembunyi di mana pun kami bisa," ungkapnya.

"Tidak ada yang bisa keluar," imbuh Grace. Grace juga mengatakan bahwa seorang pria yang dia panggil 'Ma laoban' - 'Bos Ma' - berada di dekat pintu masuk dan tampaknya menjadi orang pertama yang ditembak. 

Ada dua orang lain yang berada di sebelahnya jatuh saat lima atau enam tembakan dilepaskan secara beruntun. Grace menyebut, bahwa Tran sempat kehabisan peluru dan kemudian pergi. 

Namun, beberapa saat Tran kembali lagi dan melepaskan teror lagi ke ruang dansa hingga menewaskan 10 orang dan melukai beberapa lainnya. Penembakan massal itu berlangsung sekitar lima menit.

"Aku melihatnya, tapi aku jauh (dari tersangka) dan lampu redup. Saya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas," kata Grace.

Sebagian besar korban tewas berusia 50-60 tahun. Kasus Monterey Park menjadi penembakan massal di AS paling mematikan terbaru sejak aksi penembakan massal yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, Mei 2022 lalu.

Tak lama setelah kejadian, Tran ditemukan tewas di dalam mobil van putih saat dalam melarikan diri dari polisi. Diyakini, Tran menembak dirinya sendiri setelah mobilnya terjebak oleh kepungan polisi dan berupaya menangkapnya.

Saksi mata, Luna menambahkan, terdengar suara tembakan dari dalam mobil ketika polisi mendekati mobil Tran. Polisi pun melihat Tran sudah duduk sambil terluka tak bernyawa saat melihat ke dalam mobil.

Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan dengan menggeledah kediaman Tran demi menemukan motif penembakan massal tersebut. (tim redaksi)

#penembakanmassaldiAS
#montereypark
#california
#amerikaserikat
#tahunbaruimlekberdarahdiAS
#chinatownmontereypark
#perayaantahunbaruimlek
#korbantewas

Tidak ada komentar