Breaking News

Kelompok Bersenjata Culik 50 Wanita di Burkina Faso

Polisi berpatroli di jalanan Burkina Faso (actualite) 

WELFARE.id-Kelompok militan diduga terafiliasi Al Qaeda menculik sekitar 50 wanita yang sedang mencari makanan di Provinsi Soum, Burkina Faso. Pemerintah di negara Afrika Barat itu, mengumumkan, serangan terjadi pada 12 dan 13 Januari 2023. 

Kelompok bersenjata itu menangkap para wanita saat mereka memetik buah liar di luar Desa Liki, sekitar 15 kilometer dari Kota Aribinda, dan di distrik lain di sebelah barat kota. "Segera setelah hilangnya mereka diumumkan, upaya diluncurkan untuk menemukan semua korban ini dengan aman dan sehat," kata Gubernur daerah Sahel, Letnan Kolonel Rodolphe Sorgho, dilaporkan Aljazirah, dikutip Rabu (18/1/2023). 

Menurut pejabat setempat, tentara dan pendukung sipil telah melakukan penyisiran di lokasi penculikan namun belum berhasil. Seorang sumber keamanan mengatakan, semua cara ditempuh untuk menemukan para wanita ini. Mulai dari pencarian lewat udara maupun darat. “Pesawat terbang di atas area tersebut untuk mendeteksi gerakan yang mencurigakan," lanjutnya. 

Penculikan massal itu adalah yang pertama dalam pemberontakan yang menyebar ke Burkina Faso dari negara tetangga Mali pada 2015, meskipun ada upaya militer internasional melawannya. Biasanya sasaran penculikan adalah orang Barat atau pria lokal. Penculikan massal semacam ini banyak dilakukan di Nigeria oleh pemberontakan Boko Haram. 

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk menyerukan pembebasan perempuan tersebut. Turk juga menyerukan agar otoritas nasional segera melakukan penyelidikan yang efektif dan independen.  "Saya menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat dari semua wanita yang diculik dan otoritas nasional segera melakukan penyelidikan yang efektif, tidak memihak dan independen untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab dan meminta pertanggungjawaban mereka," katanya. 

Amerika Serikat (AS) mengatakan sangat prihatin dengan penculikan itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menJaramaya  semua pihak yang terlibat dalam penculikan itu harus bertanggung jawab. "Mereka yang diculik harus segera dikembalikan dengan selamat kepada orang yang mereka cintai dan tanpa syarat, dan mereka yang terlibas  harus dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya sesuai hukum," kata Price dalam sebuah pernyataan. 

Burkina Faso adalah salah satu negara termiskin di dunia. Burkina Faso telah berjuang untuk membendung aktivitas kekerasan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan Alqaeda dan dan ISIS yang menyebar dari negara tetangga Mali pada 2015. 

Ribuan orang terbunuh dan lebih dari 2,7 juta orang mengungsi di seluruh Sahel. Menurut PBB, ketidakamanan telah memengaruhi pertanian dan berkontribusi pada meningkatnya tingkat kelaparan. 

Frustrasi atas kegagalan pihak berwenang untuk memulihkan keamanan dan melindungi warga sipil menjadi faktor penyebab dua kudeta militer di Burkina Faso tahun lalu. (tim redaksi) 

#burkinafaso
#afrikabarat
#penculikanwanita
#alqaeda
#bokoharam
#burquinafasso

Tidak ada komentar