Breaking News

Jadi Sumber Air Baku 2 Juta Warga IKN, Progres Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi Capai 82%

Proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa/ Dok.PUPR

WELFARE.id-Proyek infrastruktur di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur terus dikerjakan. Hingga awal tahun, progres pembangunan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mencapai 12%. 

Ketua Satgas Pelaksanaan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, progres tersebut merupakan capaian keseluruhan dari proyek yang telah mulai dibangun. Dalam pembangunan tahap I 2022–2024, kata Danis, Kementerian PUPR tengah mengerjakan infrastruktur dasar yang terdiri atas infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung kantor, dan perumahan.

"Progres pembangunan infrastruktur dasar sekitar 12 persen kalau diagregatkan," ujarnya kepada wartawan, dikutip Sabtu (14/1/2023). Salah satu yang masuk dalam proyek strategis di IKN yaitu Bendungan Sepaku Semoi di ibu kota negara nusantara (IKN).

Bendungan yang bakal mengaliri dan menyediakan kebutuhan air bagi warga IKN, pembangunannya telah mencapai 82%. Pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan bendungan selesai dan bisa diisi air atau impounding pada Juni 2023 mendatang.

Struktur dari bendungan sudah terlihat. Bendungan Sepaku Semoi terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dan memiliki luas sekitar 378 hektare. 

Kira-kira dari bendungan ke titik nol IKN, jaraknya 15 kilometer, sekitar 30 menit perjalanan. Lebih jauh, ia menjelaskan, bendungan tersebut diperkirakan mampu menampung 2.500 liter per detik.

Nantinya, sebanyak 2.000 liter bakal disalurkan ke IKN. Kemudian sisanya 500 liter per detik untuk dikirim ke Balikpapan. "Progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi itu mencapai 82%. Sekarang tinggal meninggikan lagi sekitar 4 meter," jelasnya.

Peninggian bendung utama dari Bendungan Sepaku Semoi ini totalnya 25 meter. Adapun fungsi dari bendungan ini nantinya sebagai sumber air baku untuk IKN. 

Rencananya, akan ada pipa yang namanya water treatment plan air bersih. Jadi air yang mengalirkan bisa langsung diminum.

"Proses water treatment plan air bersih menjadi air minum kriterianya tap water bisa diminum. Fungsinya bukan hanya air baku bendungan, ada pengendalian banjir juga," masih terangnya.

Selain itu, lanjutnya, target ke depan pada 2035 bendungan itu bisa menyuplai air untuk 2 juta orang di IKN. Mengingat sumber airnya ke depan bukan hanya dari satu sungai saja.

"Kita bicaranya IKN bukan hanya untuk kebutuhan KIPP saja, sampai total 256 ribu hektare. Kita juga sedang lakukan kajian, kemungkinan menarik dari Sungai Mahakam dari daerah Lowak Hulu, Kukar. Itu bicara coverage, seiring dengan jumlah populasi yang harus kita layani. Populasi sekitar 2 jutaan, 1,9 juta," jelasnya.

Sebatas informasi, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dikerjakan dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO). Sementara itu, untuk pembangunan Istana Presiden hingga awal Januari progresnya baru mencapai 3,4 persen.

Selain itu, pada saat yang sama Kementerian PUPR telah memulai pembangunan Gedung Sekretariat Presiden yang saat ini progresnya baru mencapai 2,6 persen. "Istana Presiden lagi mengerjakan cut and field dan clearing area, target pembentukan lapangan Istana Presiden Februari, pekerjaan fondasi ditargetkan pada akhir januari," bebernya lagi.

Ia memaparkan, bahwa dari total anggaran pembangunan IKN mulai dari 2022 hingga 2024 senilai Rp46 triliun. Realisasi total kontrak yang telah diteken telah mencapai Rp25 triliun. (tim redaksi)

#bendungansepakusemoi
#sumberairbakuIKN
#IKNnusantara
#IKN
#infrastrukturIKN
#pembangunanproyekIKN

Tidak ada komentar